MEDAN (sigijateng.id) – Pesilat asal Kudus yang menjadi andalan Jateng di PON XXI, Safira Dwi Meilani sukses merebut medali emas di silat tanding kelas B + 50 s/d 55 kg putri dalam partai final yang digelar di GOR Veteran Dispora Sumatra Utara Deli Serdang, Jumat (13/9/2024).
Ini adalah emas pertama Jateng dari cabor Pencak Silat PON XXI Aceh – Sumut 2024
Safira meraih medali emas setelah mengalahkan pesilat Fitri Mawarni asal Kaltim dengan nilai 34-30.
Harry Nuryanto Ketua Pengprov IPSI Jateng mengaku bersyukur akhirnya Safira Dwi Meilani bisa meraih emas pertama untuk Cabor Pencak silat Jateng.
“Alhamdulillah sesuai target. Dia (Safira) salah satu andalan Jateng di pencak silat PON XII ini,” kata dia, usai pertandingan
Dia berharap, emas pertama Safira ini bisa menambah motivasi atlet lain untuk meraih emas.
“Target pencak silat tiga emas. Kami optimis bisa tercapai,” kata semringah.
Safira tidak hanya menjadi pesilat andalan Jateng namun juga andalan nasional. Dia juga telah mengharumkan nama Indonesia dalam ajang SEA Games di Kamboja 2023, karena berhasil memboyong medali emas pada cabang olahraga pencak silat kelas B putri.
Tidak hanya itu, perempuan kelahiran Kudus 18 Mei 2000 itu juga telah menorehkan prestasi lain.
Dia tercatat telah mendapatkan medali emas pada south-East Asia (SEA) Pencak Silat Championship di Singapura, medali emas pada World Pencak Silat Championship 2022 di Malaysia, dan terakhir berhasil meraih medali emas pada ajang SEA Games di Kamboja.
Prestasi yang telah dipetik oleh perempuan asal Desa Loram Kulon RT 4/RW3, Kecamatan Jati, Kudus ini bukanlah diraih dengan instan. Tahun 2021 tidak masuk tim PON XXI Papua, namun akhirnya malah bisa berprestasi di SEA Games
Dengan raihan emasnya di PON XXI ini, Safira langsung menerima bonus langsung Rp10 juta.
Safira merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Sugiyanto seorang buruh bangunan dan Cholifah sebagai penjahit.
Ketekunan Safira dalam pencak silat sudah tumbuh sejak dia duduk di bangku kelas VII SMP 1 Jati.
Saat itu dia diajak saudaranya untuk ikut ekstrakurikuler di sekolah hingga akhirnya secara pribadi tumbuh ketertarikan untuk semangat berlatih.
Saat duduk di bangku SMP, kata Safira, semangat berlatihnya tanpa kendur.
Dia rela berjalan kaki untuk berlatih pencak silat lantaran dia tidak memiliki sepeda. (Aris)
Berita Terbaru:
- MTQ Nasional XXX Tahun 2024 Berakhir, Tuan Rumah Peringkat Pertama, Jateng Peringkat 16
- Pecah Telor, Tiga Srikandi Jateng Berhasil Rebut Emas Pertama Panahan PON XXI 2024
- Kegiatan Bakti Profesi Apoteker dan Donor Darah di Dukuh Curidan: Sukses Besar dan Antusiasme Tinggi
- Karate Jateng Raih Emas di PON XXI Setelah 16 Tahun, Didapat dari Nomor Kata Beregu Putra
- Kunjungan Tim USM ke KRI Songkhla Buka Peluang Kolaborasi Pendidikan Internasional