Rabu, September 18, 2024
BerandaUncategorizedKasus Covid di Kota Semarang Meningkat, Didominasi Klaster Halal Bihalal dan WIsata

Kasus Covid di Kota Semarang Meningkat, Didominasi Klaster Halal Bihalal dan WIsata

SEMARANG (Sigi Jateng) – Semenjak libur Idul Fitri 2021, kasus penularan covid-19 kembali meningkat. Muhammad Abdul hakam selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang mengatakan peningkatan tersebut didominasi oleh klaster halal bi halal. Selain itu klaster wisata dan tempat nongkrong juga menyumbang angka yang besar.

“Peningkatan covid-19 saat ini didominasi oleh klaster halal bi halal dan acara keluarga, tempat nongkrong juga mulai ramai ya. Protokol kesehatan mulai turun,” ucap Hakam pada Rabu (9/6/2021).

Pemerintah Kota Semarang saat ini sudah melakukan penambahan ruang isolasi beserta tempat tidurnya. Apalagi saat ini Kota Semarang juga ikut membantu perawatan pasien covid-19 yang datang dari Kudus dan demak.

“Penambahan ruang isolasi juga dilakukan untuk orang-orang dari Kudus, Demak, dan lain sebagainya yang bekerja ke Semarang, ini yang jadi inti kasus,” tambahnya.

Hakam mengatakan saat ini okupansi kamar isolasi sebesar 66 persen. Total ketersediaan tempat tidur di ruang isolasi baik yang di rumah sakit atau di rumah dinas Walikota Semarang ada kurang lebih 1500-an.

“Kalau misalnya sudah mencapai 90 persen okupansi kami akan menambah lagi ruang isolasi dan tempat tidurnya,” tandas Hakam.

Dari Total 700-an pasien covid-19 yang saat ini ada di Kota Semarang didominasi dari kota-kota interland di sekitar Semarang seperti Demak, Kendal, Kabupaten Semarang, dan Kudus.

“Saat ini pasien yang ada sekitar 400-an pasien dari luar Kota dan yang 300 sekian dari warga Kota Semarang sendiri. Paling banyak ya dari Kudus, Demak, Grobogan, Pati, Jepara, Kabupaten Semarang, dan Kendal,” ungkap Hakam.

Sementara untuk pasien dari luar kota yang mendominasi datang dari Kudus dengan jumlah 100-an lebih. Penempatan pasien paling banyak ada di RS Wongsonegoro, RSUP dr Kariadi dan RS Telogorejo.

“Kalau yang di Rumah Dinas Walikota pasiennya sekitar 196 orang,” imbuh Hakam.

Untuk kasus harian saat ini jumlahnya meningkat antara 70 hingga 80 pasien positif setiap hari. Tapi tingginya angka positif juga diimbangi dengan angka kesembuhan yang besar sekitar 60 an setiap hari karena mereka rata-rata sebelum dibawa ke Rumdin sudah melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

“Kalau kasus meninggal rata-rata didominasi oleh lansia usia 50 tahun keatas dengan komorbid,” pungkas Hakam. (Mushonifin)

Baca Berita Lainnya

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments