Webinar UPGRIS, Rektor: Pandemi Telah Bikin Semua Berpikir Keras untuk Keluar

Foto saat webinar UPGRIS sedang berlangsung. (Dok.)

SEMARANG (Sigi Jateng) – Dalam rangka Dies Natalis Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang (UPGRIS) yang ke-40, Pusat Sains dan Teknologi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) menyelenggarakan seminar nasional daring pada Kamis (17/6/2021).

Mengangkat tema “Sains dan Teknologi sebagai Daya Dukung Pengembangan UMKM Pasca Pandemi”, Rektor UPGRIS, Dr Muhdi menyampaikan pandemi telah membuat semuanya berpikir keras berjuang untuk keluar dari masa pandemi.

“Akademisi yang ada di perguruan tinggi juga dituntut untuk segera beradaptasi dan berpikir. Perguruan tinggi beradaptasi dengan program kampus merdeka merdeka belajar. Presiden juga menyampaikan pesan serta harapannya di dunia perguruan tinggi agar lulusan memiliki dedikasi kemanusian dan kemajuan bangsa,” ujarnya dalam sambutan pembukaan acara.

“Memiliki kemampuan memecah sebuah masalah melalui implementasi masalah nasional dalam karya inovasi. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dapat membuka lapangan kerja. Dunia UMKM bisa bersinergi dengan berbagai perguruan tinggi. Kampus harus menciptakan wirausahawan muda,” imbuh Muhdi.

“UPGRIS menyadari sebagai perguruan tinggi yang memiliki akademisi atau alumni tidak cukup hanya berbekal ilmu pengetahuan. Mahasiswa harus menghasilkan temuan serta dapat memberikan lapangan kerja bagi masyarakat,” tutupnya.

Dalam seminar tersebut, diundang pula Rektor Universitas Katolik (UNIKA) Soegijapranata, Prof Ridwan Sanjaya sebagai narasumber. Prof Ridwan memberikan pemaparan bahwa pandemi memberi ide. Dia mengatakan kebutuhan semasa pandemi diantaranya alat-alat kesehatan dan dukungan protokol kesehatan akhirnya mampu diproduksi lebih banyak dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.

“Dukungan selama pandemi diantaranya alat bantu untuk mendukung kinerja usaha ketika tidak bisa bertemu. Keunggulan selama pandemi, menjadikan teknologi informasi sebagai keunggulan usaha,” paparnya.

Selain Prof. Ridwan, diundang pula beberapa narasumber lain seperti Iksan Ingratubun selaku ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia, serta Lana T Koentjoro selaku ketua Umum Perempuan Indonesia Maju.

Bertanggung jawab sebagai Ketua panitia, Dr. Senowarsito menyampaikan kegiatan ini sangat tepat untuk diselenggarakan.

“Pada masa saat ini pemerintah sedang mendukung segala kegiatan pengembangan UMKM. Peran sains dan teknologi sangat penting, agar UMKM dapat masuk dalam digitalisasi agar bisa hidup dan bertahan,” ucap Ketua LPPM UPGRIS ini.

Dr Senowarsito menegaskan bahwa pengembangan sains merupakan salah satu bentuk tanggung jawab perguruan tinggi agar bisa memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat.

“Membuka wawasan bagaimana menangani kesulitan dalam UMKM . Perguruan tinggi bisa dijadikan sebagai mitra dari UMKM atau yang lain,” ungkap Senowarsito.

“Luaran dalam kegiatan ini tentunya dapat membangun jaringan antara akademisi dengan UMKM. Harapannya kegiatan ini dijadikan pengembangan kegiatan untuk pemberdayaan UMKM. Hal lain, peserta dapat pencerahan agar bisa menangani dengan baik permasalahan yang dihadapi UMKM. LPPM UPGRIS sudah melakukan pendampingan UMKM melalui KKN atau pembegadian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen,” pungkasnya. (Mushonifin)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini