SIGIJATENG.ID, Demak – NKRI harga mati, Papua Indonesia. Demikian pernyataan yang disampaikan oleh Bupati Demak HM. Natsir bersama Kapolres, Dandim 0716 dan peserta saat apel Kebangsaan demi Persatuan dan Kesatuan NKRI di Halaman Sekretariat Daerah Kabupaten Demak, Senin (2/9/2019).
Dalam sambutannya Bupati HM Natsir menyampaikan, Kita semua tahu bersama bahwa Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar. Yang terdiri dari beribu kebudayaan, suku bangsa dan bahasa. Namun bagai sebilah mata pisau. Disatu sisi, perbedaan tersebut bisa menjadi sebuah potensi yang luar biasa. Akan tetapi, jika tidak disikapi dengan bijaksana perbedaan yang ada bisa menjadi sumber perpecahaan.
“Maka sudah seyogyanya, sebagai sebuah bangsa yang besar, kita harus bisa mensyukuri perbedaan tersebut. Perbedaan itulah yang membuat kita kuat, membuat Indonesia dikagumi oleh bangsa lain. Hanya Indonesia yang memiliki lebih dari 300 kelompok etnik dengan 742 bahasa,” lanjutnya.“Kita semua harus bersyukur menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Ketika sudah berbicara “Indonesia”, tidak ada lagi jawa, batak, atau papua. Yang ada hanya INDONESIA. Yang ada hanya rasa persaudaraan dan persatuan,” tegas Natsir. Pada kesempatan tersebut Ia mengajak untuk rapatkan barisan, bersatu, dan saling bergandengan tangan tanpa melihat perbedaan.
“Marilah kita semuanya menjaga kearifan lokal kita, sebagai sebuah bangsa dengan budaya yang luhur. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Jangan pernah bedakan warna kulit, agama maupun bahasa. Jangan jadikan perbedaan sebagai sumber perpecahan. Perbedaan diciptakan agar kita lebih mencintai sesama,” katanya. Kepada para pelajar dan mahasiswa dari Papua yang sedang menuntut ilmu di Kabupaten Demak, Bupati berpesan agar tidak risau.
“Kalian disini aman. Belajarlah dengan tekun. Tunjukkan prestasi kalian. Kami semua sayang kalian,” ungkapnya. “Mari kita mantapkan kondusifitas wilayah kabupaten Demak. Bersama kita bisa,” pungkas Natsir. (Rr)
