Hukum Ibadah Tarawih Tanpa Melakukan Sholat Isya? Simak Penjelasan Berikut Ini

Ilustrasi. Foto : pixabay.com

Semarang (sigijateng.id) – Hadirnya bulan suci Ramadhan, oleh umat muslim dimaknai dengan melakukan berbagai amalan ibadah, salah satunya dengan menunaikan sholat tarawih. Namun, mungkin masih ada sebagian orang yang menyimpan pertanyaan tentang bagaimana hukum tarawih tanpa sholat isya?

Menurut KBBI, tarawih adalah sholat sunnah pada malam hari (sesudah isya, sebelum subuh) pada bulan Ramadhan (bulan puasa).[1] Apabila merujuk dari buku ‘Tuntunan Shalat Lengkap dan Benar’, dijelaskan tentang pengertian sholat tarawih.

Disampaikan bahwa sholat tarawih adalah sholat sunnah yang dilakukan pada malam bulan Ramadhan. Terkait anjuran sholat tarawih telah diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa:

“Rasulullah SAW menganjurkan untuk mengerjakan sholat pada malam bulan Ramadhan, tetapi tidak mewajibkannya. Beliau bersabda: ‘Barangsiapa yang bangun pada malam bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan keridhoan Allah, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu’.” (HR. Jama’ah).[2]

Mengingat sholat tarawih merupakan ibadah yang dianjurkan dalam Islam, terutama bagi siapa pun yang ingin meraih pahala dan ridho dari Allah SWT, hendaknya seorang muslim memahami terkait ketentuan mengerjakan sholat tarawih. Salah satunya yang berkaitan dengan hukum sholat tarawih tanpa sholat isya.

Agar memahami hal tersebut, detikJateng telah merangkum informasinya secara lengkap. Mari simak penjelasannya melalui paparan berikut.

Hukum Sholat Tarawih Tanpa Sholat Isya

Lantas seperti apa hukum sholat tarawih tanpa sholat isya? Jawabannya adalah tidak diperkenankan. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan dalam laman resmi Nahdlatul Ulama, berdasarkan pendapat yang kuat dalam mazhab Syafi’i dapat diketahui bahwa sholat tarawih serupa dengan sholat witir.

Kedua sholat tersebut dapat ditunaikan oleh setiap muslim di antara waktu sholat isya hingga terbitnya fajar. Selain itu, ditegaskan juga bahwa sholat tarawih harus dilaksanakan setelah sholat isya.

Hal itu menunjukkan bahwa sholat tarawih baru bisa ditunaikan oleh seseorang setelah sholat isya. Tidak boleh dilakukan sebelumnya maupun tanpa sholat isya.

Apabila mengabaikan ketentuan tersebut, maka sholat tarawih yang telah dilakukan dianggap tidak sah. Jadi, dapat dipahami bahwa sholat tarawih tanpa sholat isya hukumnya tidak sah.[3]

Kapan Sholat Tarawih Boleh Dikerjakan?

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, sholat tarawih dapat dikerjakan oleh seorang muslim di antara sholat isya hingga terbitnya fajar. Masih merujuk dari sumber yang sama, dijelaskan bahwa sholat tarawih tergolong sebagai sholat sunnah muaqqatah. Artinya sholat sunnah yang diberi waktu khusus.

Hal tersebut menandakan bahwa sholat tarawih harus dilakukan di waktu yang telah ditentukan. Apabila seseorang mengerjakannya tidak sesuai syariat waktu yang ditetapkan, maka hukumnya juga tidak sah. Disunnahkan untuk mengakhiri sholat tarawih dengan sholat witir, yang pengerjaannya juga dapat ditunaikan oleh setiap muslim setelah waktu sholat isya hingga terbitnya fajar.[3]

Terkait anjuran mengerjakan sholat tarawih setelah sholat isya hingga terbitnya fajar disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim. Mengutip dari laman Universitas Muhammadiyah Jakarta, berikut isi hadits yang dimaksud:

عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فِيمَا بَيْنَ أَنْ يَفْرُغَ مِنْ صَلاَةِ الْعِشَاءِ وَهِيَ الَّتِي يَدْعُوالنَّاسُ الْعَتَمَةَ إِلَى الْفَجْرِ إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً

[رواه مسلم]

Artinya: “Dari ‘Aisyah RA isteri Nabi SAW (diriwayatkan bahwa) ia berkata, ‘Rasulullah SAW selalu mengerjakan sholat (malam) pada waktu antara selesai sholat isya, yang disebut orang “atamah” hingga fajar, sebanyak sebelas rakaat” [HR. Muslim].[4]

Niat Sholat Tarawih

Sebelum mengerjakan sholat tarawih bulan Ramadhan, hendaknya setiap muslim untuk memahami bacaan niatnya terlebih dahulu. Dengan mengetahui bacaan doa niat tarawih, diharapkan dapat menyempurnakan ibadah sholat tarawih yang akan dikerjakan. Mengutip dari buku ‘Buku Pintar Shalat’, berikut bacaan niat sholat tarawih:

أُصَلَّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

“Ushallii sunnatat taraawihi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”

Artinya: “Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Niat Sholat Witir

Selain memahami bacaan doa niat sholat witir, ada baiknya setiap muslim juga mengetahui seperti apa niat sholat witir. Hal ini mengingat sholat witir adalah ibadah sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan setelah sholat tarawih.

Merujuk dari buku ‘Rahasia Shalat, Zikir & Doa Yang Bermakna’, niat sholat witir dibagi dalam dua bacaan berbeda yaitu untuk satu rakaat dan dua rakaat. Berikut bacaan niat sholat witir berturut-turut dari satu rakaat dilanjutkan dengan dua rakaat:

أُصَلَّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَةً لِللَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرُ

“Ushalli sunatal witri rak’atan lillaahi ta’aala. Allaahu akbar.”

Artinya: “Saya berniat mengerjakan sholat sunnah witir satu rakaat karena Allah Ta’ala. Allah Maha Besar.”

أصَلَّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ لِللَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرُ

“Ushalli sunnatal witri rak’ataini lilaahi ta’aala. Allaahu akbar.

Artinya: “Saya berniat mengerjakan sholat sunah witir dua rakaat karena Allah Ta’ala. Allah Maha Besar.”[6]

Demikian tadi penjelasan mengenai bagaimana hukum tarawih tanpa sholat isya yang dilengkapi dengan waktu pengerjaan dan bacaan niatnya.

Sumber rujukan:

[1] KBBI Kemendikbud RI

[2] Tuntunan Shalat Lengkap dan Benar karya Dra. Neni Nuraeni M.Ag.

[3] Ketentuan Waktu Shalat Tarawih – Nahdlatul Ulama

[4] Tuntunan Shalat Tarawih Menurut Tarjih – Universitas Muhammadiyah Jakarta

[5] Buku Pintar Shalat karya Ishamuddin

[6] Rahasia Shalat, Zikir & Doa Yang Bermakna karya H. Badri

 (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini