Kumpulan Kisah Perjuangan Baginda Nabi Muhammad SAW di Bulan Ramadhan: Menang Perang Badar-Turunnya Al-Quran

Suasana pemakaman perang Badr yang menjadi sejarah perjuangan Rasulullah Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya saat berjuang melawan kaum Quraisy. Foto : viant adye /sigijateng.id

Semarang (sigijateng.id) – Bulan suci Ramadhan dikenal sebagai bulan yang penuh keberkahan karena memiliki banyak keutamaan hingga menjadi momentum yang ditunggu-tunggu bagi seluruh umat Islam.

Di bulan Ramadhan yang penuh dengan keberkahan ini juga termasuk bulan dalam peristiwa bersejarah di dalam Islam yakni ternyata ada sejumlah kisah baginda Nabi Muhammad SAW.

Seperti diketahui bulan Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Hijriah atau Islam. Kehadiran bulan ini biasanya dimaknai oleh setiap muslim dengan mengerjakan berbagai amalan baik seperti berpuasa hingga memperbanyak ibadahnya.

Akan tetapi siapa sangka bahwa di zaman Rasulullah SAW, telah terjadi peristiwa-peristiwa besar yang dialami oleh beliau. Lantas seperti apa kisah Nabi Muhammad SAW yang terjadi bertepatan dengan bulan Ramadhan?

Berikut penjelasan mengenai kisah Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa-peristiwa besar yang terjadi di bulan Ramadhan sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber.

Kumpulan Kisah Nabi Muhammad SAW di Bulan Ramadhan

Selama bulan Ramadhan, terdapat sejumlah kisah bersejarah yang telah dilalui oleh Nabi Muhammad SAW. Baik itu peristiwa yang menakjubkan maupun upaya beliau dalam memperjuangkan nasib umatnya. Adapun kisah-kisah yang dimaksud antara lain:

Kisah Nabi Muhammad SAW dalam Pembebasan Kota Makkah

Peristiwa yang dialami oleh Rasulullah selanjutnya yang bertepatan dengan bulan Ramadhan adalah melakukan pembebasan Kota Makkah. Berdasarkan informasi yang disampaikan dalam buku ‘Makkah: Kota Suci Yang Dirindukan Umat’ karya Rizem Aizid, bahwa peristiwa pembebasan Kota Makkah juga dikenal sebagai Fathu Makkah.

Dijelaskan bahwa Fathu Makkah merupakan peristiwa yang terjadi pada 10 Ramadhan tahun 8 Hijriah. Pada saat itu Rasulullah beserta puluhan ribu pasukannya bergerak dari Madinah menuju Makkah. Mereka menguasai kota tersebut sepenuhnya.

Pembebasan Kota Makkah terjadi tanpa pertumpahan darah. Setelah berhasil melakukannya, Rasulullah dan pasukannya membersihkan Ka’bah dari berbagai patung berhala. Diketahui bahwa patung-patung berhala sebelumnya diletakkan oleh kaum Quraisy di bagian dalam maupun sekitar Ka’bah.

Selesai pembebasan Makkah, Rasulullah meminta Billal bin Rabbah untuk mengumandangkan adzan dari atas Ka’bah. Momentum tersebut juga digunakan oleh umat Islam untuk melakukan sholat secara berjamaah untuk pertama kalinya di sana.

Sebaliknya, penduduk Makkah berkumpul di depan Ka’bah dengan menyesali perbuatan buruk mereka kepada Rasulullah.

Rasulullah pun mengampuni dan sama sekali tidak menghukum mereka. Mengetahui hal tersebut, penduduk Makkah berbondong-bondong masuk Islam. Mereka juga bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah.

Terkait peristiwa pembebasan Kota Makkah ini disebutkan dalam firman Allah SWT melalui Surat An-Nashr. Adapun bunyi dari surat tersebut adalah sebagai berikut:

اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ ۝١ وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ ۝٢ فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًاࣖ ۝٣

“Idzâ jâ’a nashrullâhi wal-fat-ḫ. Wa ra’aitan-nâsa yadkhulûna fî dînillâhi afwâjâ. Fa sabbiḫ biḫamdi rabbika wastaghfir-h, innahû kâna tawwâbâ.”

Artinya: “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah, bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penerima taubat.”

Kisah Nabi Muhammad SAW Menerima Wahyu Al-Quran

Pertama ada kisah Nabi Muhammad SAW dalam menerima wahyu dari Allah SWT. Mengutip dari buku ’49 Teladan dalam Al-Quran’ yang disusun oleh Ririn Rahayu Astutiningrum, disampaikan bahwa sejarah turunnya Al-Quran kepada Rasulullah diperkirakan memakan waktu kurang lebih selama 23 tahun atau sekitar 22 bulan 22 bulan 2 hari.

Disampaikan Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Rasulullah saat beliau sedang berkhalwat atau bermeditasi di Gua Hira yang ada di Bukit Jabal Nur. Peristiwa tersebut bertepatan pada tanggal 17 Ramadhan malam hari yang disebut sebagai malam Lailatul Qadar. Pada saat itu Rasulullah berusia 40 tahun.

Surat dalam Al-Quran yang pertama kali diturunkan adalah Surat Al-Alaq ayat 1-5. Terkait diturunkannya Al-Quran di malam Lailatul Qadar telah disampaikan oleh Allah SWT melalui firman-Nya dalam Surat Al-Qadr ayat 1 dan Ad Dukhan ayat 2-3. Adapun bunyi dari kedua ayat tersebut adalah sebagai berikut:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ۝١

“Innâ anzalnâhu fî lailatil-qadr.”

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatul Qadar” (Q.S. Al-Qadr: 1).

وَالْكِتٰبِ الْمُبِيْنِۙ ۝٢ اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ ۝٣

“Wal-kitâbil-mubîn. Innâ anzalnâhu fî lailatim mubârakatin innâ kunnâ mundzirîn.”

Artinya: “Demi Kitab (Al-Qur’an) yang jelas. Sesungguhnya Kami (mulai menurunkannya pada malam yang diberkahi (Lailatul Qadar). Sesungguhnya Kamilah pemberi peringatan” (Q.S. Ad-Dukhan: 2-3).

Kisah Nabi Muhammad SAW Menang dalam Perang Badar

Selanjutnya ada peristiwa Perang Badar yang harus dihadapi oleh Rasulullah saat bertepatannya bulan Ramadhan. Melalui Perang Badar ini Rasulullah beserta para sahabatnya harus berjuang melawan kaum Quraisy.

Merujuk dari buku ‘Mengapa Islam Memerintahkan Berperang?’ yang disusun oleh Muhamad Reza Rahardian, disampaikan bahwa Perang Badar adalah perang berskala besar pertama yang dialami oleh umat Islam selama zaman Nabi Muhammad SAW.

Hal tersebut membuat setiap muslim yang ikut serta didalamnya akan mendapatkan kedudukan tinggi di sisi Allah SWT.

Maka tak heran, Perang Badar juga memiliki keutamaan yang tinggi dalam sejarah Islam. Seperti namanya, Perang Badar terjadi di wilayah Badar. Pada saat itu Rasulullah dan para sahabatnya yang berjumlah sekitar 313-317 orang harus berperang melawan ribuan pasukan Quraisy.

Dikisahkan bahwa melalui Perang Badar kedua belah pihak benar-benar saling bertempur secara nyata. Mereka berjuang menggunakan anggota tubuh dan persenjataan seperti perang pada umumnya. Tak hanya terjadi adu senjata hingga strategi, Perang Badar juga menyebabkan korban luka hingga memicu korban jiwa.

Kesulitan yang dialami oleh Rasulullah hingga para sahabatnya membuat Allah SWT memberikan kedudukan yang tinggi bagi mereka. Terkait hal ini bahkan disebutkan dalam firman Allah SWT melalui Al-Quran Surat Ali ‘Imran ayat 123. Adapun isi dari ayat tersebut adalah sebagai berikut:

وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللّٰهُ بِبَدْرٍ وَّاَنْتُمْ اَذِلَّةٌۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ۝١٢٣

“Wa laqad nasharakumullâhu bibadriw wa antum adzillah, fattaqullâha la’allakum tasykurûn.”

Artinya: “Sungguh, Allah benar-benar telah menolong kamu dalam Perang Badar, padahal kamu (pada saat itu) adalah orang-orang lemah. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah agar kamu bersyukur.”

Nah, itulah tadi rangkuman mengenai kisah Nabi Muhammad SAW yang berlangsung selama bulan Ramadhan. Semoga informasi ini bermanfaat! (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini