Bermula dari Kemenangan Perang Badar, Berikut Ini Sejarah Idul Fitri

Ilustrasi. Foto: freepik

Semarang (sigijateng.id) – Setiap tahun, umat Islam di seluruh dunia merayakan hari raya Idul Fitri. Hari raya ini jatuh pada 1 Syawal dan dianggap sebagai hari kemenangan. Namun, bagaimana sejarah Idul Fitri sehingga disebut hari kemenangan?

Sejarah tentang perayaan Idul Fitri tidak dapat dilepaskan dari salah satu peristiwa besar, yaitu Perang Badar. Dikutip dari laman resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI), perang ini adalah pertempuran pertama umat Islam melawan kaum kafir Quraisy.

Berikut ini penjelasan lengkap mengenai Sejarah Idul Fitri yang sebagaimana dirangkum dari laman resmi Nahdlatul Ulama serta buku Nikmatnya Shalat oleh Ahmad Rofi Usmani!

Sejarah Idul Fitri

1. Kemenangan Kaum Muslimin dalam Perang Badar

Sejarah Idul Fitri berakar pada peristiwa perang Badar. Perang tersebut terjadi pada tahun kedua Hijriah, ketika kaum Muslim merayakan kemenangan mereka dalam perang Badar.

Kemenangan ini menjadi simbol perjuangan dan kesuksesan para sahabat dalam memperjuangkan agama Islam. Sebagai hasilnya, perayaan Idul Fitri menjadi momen untuk merayakan kemenangan spiritual atas diri sendiri setelah berpuasa selama sebulan serta kemenangan fisik dalam perang Badar.

2. Tradisi Arab Jahiliyah

Sebelum munculnya Islam, masyarakat Arab Jahiliyah memiliki dua hari raya yang mereka rayakan dengan penuh kegembiraan. Diceritakan dalam sebuah hadits bahwa penentuan hari raya ini dipengaruhi oleh kebiasaan orang Arab Jahiliyah yang suka bermain pada dua hari tertentu.

Rasulullah kemudian mengubah kedua hari tersebut menjadi hari raya yang lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha, sebagai bentuk perayaan yang lebih bermakna. Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ لِأَهْلِ الْجَاهِلِيَّةِ يَوْمَانِ فِي كُلِّ سَنَةٍ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَلَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ قَالَ كَانَ لَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا وَقَدْ أَبْدَلَكُمْ اللَّهُ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الْأَضْحَى

Artinya:

Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda: “Kaum jahiliyah dalam setiap tahunnya memiliki dua hari yang digunakan untuk bermain”. Ketika Nabi Muhammad datang ke Madinah, Rasulullah bersabda: “Kalian memiliki dua hari yang biasa digunakan bermain, sesungguhnya Allah telah mengganti dua hari itu dengan hari yang lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha”. (HR Abu Dawud dan An-Nasa’i)

Hal serupa juga dijelaskan oleh Hadratusyekh Muhammad Hasyim Asy’ari pada kitab Risalah fil Aqaid dan Imam Al-Baihaqi pada kitab As-Sunanul Kubra. Keduanya menjelaskan dua hari yang biasa dirayakan oleh kaum jahiliyah, yaitu Nairuz dan Marjaan, dahulu digunakan untuk perayaan pesta dengan minum-minum dan menari.

Namun, setelah turunnya kewajiban puasa Ramadhan, Rasulullah menggantinya dengan perayaan Idul Fitri dan Idul Adha. Tujuannya adalah agar umat Islam memiliki tradisi yang lebih baik dan sesuai dengan ajaran Allah SWT.

Demikian penjelasan mengenai sejarah Idul Fitri, salah satu hari raya umat Islam yang akan segera kita rayakan. Semoga bermanfaat! (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini