Tata Cara Ziarah Kubur, Makam Wali dan Makam Umum, Dalil, Bacaan Doa yang Dipanjatkan dan Hal-hal yang Dilarang

Tata Cara Ziarah Kubur ke Makam Wali, Sejarah, Doa yang Dipanjatkan dan Hal-hal yang Dilarang. ( foto freepek.com)

SIGIJATENG.ID –  Ziarah kubur adalah berkunjung ke makam. Hal ini biasa dilakukan oleh orang Indonesia, baik itu muslim dan non muslim. Tujuannya adalah mendoakan ahli kubur. Dan seungguhnya, ziarah kubur di dalam Agama Islam juga dianjurkan, baik ziarah kubur ke makam orang biasa, ulama, wali, syuhada; ataubhakn makam para nabi, termasuk makam Nabi Muhammadi Madinah.

Ini berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW:

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا

Artinya: Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian. (HR Muslim).  

Hadits Lain sebagai berikut:

   كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرً

Artinya: Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah). (HR Hakim). 

Ziarah kubur pada awal Islam memang dilarang karena masih dekat dengan masa jahiliyah. Saat itu banyak orang yang datang makam untuk meminta kepada orang mati, mengkultuskan orang yang diziarahi. Datang ke kubur justu banyak yang berbuat kemusrikan, karena menyukutuan Allah.

Namun kemudian, setelah dirasa keimanan umat Islam pada masa itu telah dirasa kuat, ziara kubur itu dibolehkan. Dalam hadist tersebut memang menggunakan kaliat fiil amar, namun bukan barati wajib, namun ziara kubur dianjurkan.

Nabi Muhammad Juga Ziarah Kubur

Perilaku ziarah kubur juga dilakukan oleh Rasulullah. Hal ini dilakukan setelah malaikat Jibril menemuinya seraya berkata:

إِنَّ رَبَّكَ يَأْمُرُكَ أَنْ تَأْتِيَ أَهْلَ الْبَقِيْعِ فَتَسْتَغْفِرُ لَهُمْ

Artinya: Tuhanmu memerintahkanmu agar mendatangi ahli kubur Baqi’ agar engkau memintakan ampunan buat mereka. (HR Muslim)  

Tujuan Ziarah Kubur, Menurut Imam al-Ghazali

Anjuran melaksanakan ziarah kubur ini bersifat umum, baik menziarahi kuburan orang-orang shalih ataupun menziarahi kuburan orang Islam secara umum. Hal ini seperti ditegaskan oleh Imam al-Ghazali sebagaimana kterangan berikut:

   زيارة القبور مستحبة على الجملة للتذكر والاعتبار وزيارة قبور الصالحين مستحبة لأجل التبرك مع الاعتبار

Artinya: Ziarah kubur disunahkan secara umum dengan tujuan untuk mengingat (kematian) dan mengambil pelajaran, dan menziarahi kuburan orang-orang shalih disunahkan dengan tujuan untuk tabarruk (mendapatkan barakah) serta pelajaran. (Al-Ghazali, Ihya’ Ulum ad-Dien, juz 4, halaman: 521).

Adab Ziarah Kubur

Berikut beberapa adab saat ziarah kubur

1, Menjaga niat, yakni berniat ziarah kubur karena Allah (Lillahi Taala)

2, Dengan dalam keadaan Berwudhu

3. Mengucapkan salam kepada seluruh ahli kubur ketika memasuki area pekuburan.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ القُبُورِ ، يَغْفِرُ اللَّهُ لَنَا وَلَكُمْ ، أَنْتُمْ سَلَفُنَا ، وَنَحْنُ بِالأَثَرِ.

Assalamu ‘alaikum yaa ahlal qubuuri, yaghfirullaahu lanaa wa lakum, antum salafuna wa nahnu bil atsar.

Artinya:

“Salam sejahtera atas kamu sekalian wahai penghuni kubur. Semoga Allah mengampuni kami dan kamu sekalian. Kamu mendahului kami dan kami pun akan menyusul.”

4, Melepas alas kaki

5, Menjaga etika dan adab ketika berada di pekuburan yaitu menghadap kiblat (kalau memungkinkan) dan tidak menduduki kuburan,

6, Mendoakan ahli kubur, baik ahli kubur yang dituju maupun ahli kubur secara keseluruhan.  Memohon kepada Allah agar ahli kubur diampuni dosa dan kesalahanya, dibebaskan dari siksa kubur, dijauhkan dari neraka dan dimasukkan surga. (Bisa dengan panduan membaca buku yasin dan tahil)

7, Ziarah kubur dijadikan sarana untuk mengingat akhirat. Bahwa semua manusia akan mati dan nanti ada akhirat setelah dunia ini, pada saat itu semua amal manusia akan dibalas Allah.

8, Meninggalkan areal makam dengan tertib.

Hal-hal Dilarang Saat Ziarah Kubur

Ada Lima yang Dilarang Saat Ziarah Kubur

Merujuk dari Kitab At-Tadzkirah karya Imam Syamsuddin Al-Qurthubi, buku Masa-il Diniyyah karya Kholil Abou Fateh, dan Sirah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib karya Ali Muhammad Ash-Shalabi, serta Panduan Ziarah Kubur oleh Sutejo Ibnu Pakar, terdapat sejumlah hal yang dilarang saat ziarah kubur.

1, Menangis dan Sedih Berlebihan

Rasulullah SAW bersabda, “Aku berlepas diri dari orang yang mencukur rambutnya, berguling-guling dan merobek-robek baju.” (HR Muslim dalam Shahih-nya)

2, Duduk di Atas Kuburan

Adab lainnya yang perlu diperhatikan dalam melakukan ziarah kubur adalah tidak duduk atau berdiri di atas kuburan. Sementara itu, diperbolehkan bila berjalan di samping atau di antara pusara-pusara kubur. Sebagaimana dalam hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Muslim:

لأنْ يَجْلِسَ أحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ، فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْرٍ

“Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur.” (HR. Muslim).

3, Diharamkan Thawaf

Salah satu tradisi umat Muslim adalah ziarah ke makam wali atau alim ulama. Namun dilarang thawaf(mengelilingi) kuburan para wali. Sebaiknya yang dilakukan mengucapkan salam, lalu berdoa.

4. Mencari Manfaat dari Orang yang Telah Meninggal

Mencari manfaat dengan mengharapkan orang yang telah meninggal memberikan berkah. Seperti ini menjadi hal satu hal dilarang karena mendekati perbuatan syirik. Sebaiknya kita meminta hanya kepada Allah SWT.

5. Tidak Mencela kepada Ahli Kubur

Salah satu tujuan ziarah kubur yaitu mendoakan ahli kubur. Dilarang untuk mencela dan mengingat perbuatan buruk ahli kubur. Muslim dianjurkan berdoa dan meminta ampun bagi ahli kubur kepada Allah SWT. (aris)

Berita Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini