Cerita Kholil Mustamid Asrori, Dapat Rejeki Ibadah Haji Setelah Mengajar Bab Haji

SIGIJATENG.ID – Allah Maha Kuasa. Allah bisa membuat apa saja dan dalam waktu yang singkat.

Termasuk rejeki yang diterima Kholil Mustamid Asrori (46 tahun), salah satu pengajar di pondok pesantren Raudlatul Thalib, Tempuran, Magelang.

Tahun 2024 ini, Kholil naik haji dengan status petugas haji kloter 4 Embarkasi Solo (SOC 04).

Karena sebagai petugas maka dia naik haji tanpa melalui pendaftaran pada umumnya yang menunggu hingga belasan tahun. Bahkan, sebelumnya juga belum mendaftar, karena memang tidak ada biaya untuk mendaftar. Namun cerita Kholil yang kemudian dipercaya menjadi petugas haji, adalah kisah unik yang tidak banyak dialami orang.

Kisah Kholil menjadi petugas haji ini benar-benar unik. Sebelumnya, Kholil tidak pernah berpikir untuk berangkat haji. Namun kehidupan kesehariannya yang penuh dengan kecintaan akan ilmu dan pengajaran,  telah membawa berkah yang luar biasa. Rejeki itu datang dalam hitungan menit.

Sejak muda hingga berkeluarga, Kholil mengabdikan diri di pondok pesantren Raudlatul Thalib, Tempuran, Magelang.

Sebagai seorang pengajar di pondok pesantren, Kholil menjadikan kegiatan mengaji dan mengajar sebagai rutinitas sehari-harinya. Tugasnya tidak hanya sebatas pada mengajar, tetapi juga memperdalam pemahaman agama, termasuk kitab-kitab suci seperti bab haji dalam fikih.

Pada suatu hari, ketika sedang mengajar bab haji, salah satu muridnya bertanya, “Ngapain kita ngaji bab haji? Uang ga punya, kenalan ga ada, apa mungkin?” tanya murid tersebut.

Tanpa ragu, Kholil menjawab dengan keyakinan, “Kalau Allah menghendaki pasti bisa berangkat. Kalau saya dikendaki bisa berangkat, pasti bisa,” ujar Kholil.

Tak disangka, rejeki itu datang. Hanya beberapa saat setelah menjawab pertanyaan tersebut, Kholil mendapat telepon yang mengubah hidupnya.

Tanpa perasaan atau firasat sebelumnya, Kholil dipanggil untuk menjadi petugas haji daerah (PHD). Tidak butuh waktu lama, hanya dalam hitungan menit, Kholil harus segera menyusun persiapannya.

Keberangkatannya pun tidak didampingi oleh istri, karena belum bisa memenuhi biaya untuk mendaftar haji. Namun istri dan keempat anak anaknya turut mendukung dan senang sekali.

Kisah Kholil Mustamid Asrori menjadi bukti bahwa kehendak Allah tidak terbatas oleh hal-hal yang manusia anggap sebagai kendala.

Dengan keyakinan dan tekad yang teguh, setiap perjalanan pun bisa menjadi pintu menuju berkah yang tak terduga. Semoga perjalanan haji Kholil dipenuhi dengan berkah dan keberkahan.(asz)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini