Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 24 Ziarah Wali Ke Makam KH. Abdullah Mudzakir Sayung

Suasana berdoa bersama di makam KH. Abdullah Mudzakir. ( foto tim kkn)

DEMAK (Sigijateng.id) – Mahasiswa KKN Reguler Ke 79 Posko 24 UIN Walisongo Semarang mengadakan ziarah wali ke makam KH. Abdullah Mudzakir Desa Bedono, Kecamatan Sayung Kabupaten Demak, Sabtu (08/10/2022). Mahasiswa UIN Walisongo dengan khusu’ membaca tahlil dan doa di atas makam yang berada di tengah laut utara ini.

Syekh Mudzakir memiliki nama lengkap Syekh Abdullah Mudzakir, diperkirakan lahir tahun 1878 masehi. Tepatnya di Dusun Jago Desa Wringinjajar Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Dari garis ayahnya diketahui masih keturunan Pangeran Diponegoro dari garis ibunya beliau masih keturunan Sunan Bayat. Seperti dikutip Bondowoso Network dari kanal youtube Pupung Widiyapurnama. Sebelum menjadi ulama, Syekh Mudzakir banyak berguru kepada para ulama, salah satunya dengan Syekh Soleh Darat. Dan sekitar tahun 1900, Syekh Mudzakir menetap di Tambaksari, Bedono, Demak.

Penampakan Makam Terapung KH. Abdullah Mudzakir. ( foto tim kkn)

Dilansir dari Demakkab.go.id, ulama yang sehari-hari bekerja sebagai petani Demak itu kebal terhadap berbagai macam senjata. Selain itu beliau juga kerap diminta orang untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Walau begitu beliau tidak meminta imbalan atas pertolongannya. Syekh Mudzakir meninggal pada tahun 1950 di usia 81 tahun.

Uniknya makam beliau berada di atas air sehingga siapapun yang ingin berziarah ke makam beliau harus melewati jembatan atau menaiki perahu untuk sampai ke makam, maka dari itu disebut sebagai makam terapung. Karena keajaiban makam Syekh Mudzakir, berkembanglah mitos bahwa masyarakat percaya makam itu mengapung dan tidak akan pernah tenggelam walau pasang air laut tinggi.

Hal itu diyakini masyarakat karena keluhuran budi Syekh Mudzakir yang semasa hidupnya melakukan syiar di wilayah tersebut dan sangat berjasa dalam pembangunan akhlak warga setempat, baik dalam ilmu agama maupun tradisi yang diajarkan.

“Kegiatan ziarah ini bertujuan untuk selalu mengingatkan kami pada kematian, mengingat akhirat, dan memberikan salam kepada ahli kubur dan meminta agar beliau mendoakan kami yang sedang mencari ilmu supaya dimudahkan dalam mencari ilmunya,” tutur Rika, Mahasiswa KKN UIN Walisongo.

Hal yang bisa kami teladani dari Syekh Mudzakir adalah selalu bersikap ramah, santun, dan ikhlas kepada semuanya dalam hal menolong apapun dan siapapun tanpa harus mengharapkan imbalan.

Dengan adanya kegiatan ziarah wali, kami bisa mengetahui wali wali Allah yang berperan dalam menyiarkan syariat islam di Demak khususnya di kecamatan sayung sendiri. Dimana hal itu merupakan sebuah pengetahuan baru bagi kami.

Kegiatan ini pula menjadi suatu hal yang sangat mengesankan bagi kami mahasiswa KKN reguler 79 posko 24. Beberapa anggota kelompok kami mengungkapkan bahwa baru pertama kali berziarah ke makam wali yang makamnya di atas air sehingga kami tidak hanya berwisata religi tetapi juga berwisata alam. (akr/tim kkn uinws/asz)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini