Begini Progress Pemindahan SMP 16 di Ngaliyan dan Pembangunan RSUD di Mijen

Ketua DPRD Kota Semarang saat memimpin rapat paripurna melalui video conferences. (Mushonifin)

SEMARANG (Sigi Jateng) – DPRD Kota Semarang kembali menggelar sidang paripurna untuk membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) penggunaan APBD Pemerintah Mota Semarang tahun 2019 pada Kamis (18/6/2020).

Sebetulnya agenda yang akan dilangsungkan adalah mendengarkan pandangan umum fraksi-fraksi, namun karena masih dalam masa pandemi covid-19, akhirnya pandangan umum dibuat secara tertulis dan sudah dikirimkan sehari sebelumnya

“Untuk menyesuaikan kondisi saat ini, maka pandangan umum dari fraksi-fraksi atas raperda LKPJ penggunaan APBD 2019 sudah dilakukan kemarin yang dikirim secara tertulis kepada Walikota,” ujar Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman melalu video conferences pada Kamis (18/6/2020).

Setelah membaca pandangan setiap fraksi, Walikota Semarang dan wakil Walikota melaporkan beberapa hal, di antaranya tentang peningkatan HIV AIDS, pemindahan SMP 16, dan pembangunan RSUD tipe D di Kecamatan Mijen.

Walikota Semarang, Hendrar Prihadi saat melaporkan LKPJ APBD 2019 melalui vicon. (Mushonifin)

“Ada peningkatan HIV AIDS sebesar 0,5% atau sebesar 600 pengidap HIV baru,” ujar Walikota Semarang, Hendrar Prihadi.

Terkait dengan pemindahan SMP 16 di kecamatan Ngaliyan yang terkena tol, Walikota menyampaikan bahwa saat ini masuk dalam tahap pembebasan lahan baru. Namun menurut Walikota, ternyata aset SMP 16 malah baru dalam proses pensertifikatan

“Ternyata aset SMP 16 baru dalam proses pensertifikatan,” ungkapnya.

Walikota Semarang juga melaporkan realisasi pendapatan dari lahan parkir yang meleset jauh dari target.

“Target parkir dari Rp 29 M tapi realisasi pendapatan parkir hanya 2,2 M. Seharusnya menggunakan parkir berlanggan, tapi hal itu belum dapat dilakukan,” ujar Walikota.

“Terkait dengan pembangunan RSUD tipe D di Kecamatan Mijen yang seharusnya sudah selesai bulan Desember 2019, kami akan segera diselesaikan tahun ini. Karena pembangunannya hanya baru 50%,” tegas Walikota.

Walikota Semarang juga melaporkan tentang realisasi anggaran dan saldo anggaran Kota Semarang.

“Laporan Realisasi Anggaran 2019, SILPA 81 miliar. Dibanding SILPA tahun sebelumnya sebesar 95 milar. Artinya tahun 2019 penyerapan anggaran lebih efektif dari tahun sebelumnya,” jelasnya.

“Surplus anggaran dari anggaran sebesar 5 triliyun sebesar 738 miliar. Arus kas masuk dan keluar menyisakan saldo akhir 80 miliar,” bebernya. (Mushonifin)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini