Ide Ganjar Tempeli Stiker Rumah Warga Kurang Mampu Mendapat Tanggapan Beragam, Bagaimana Menurut Anda?

Guebrnur Jateng Ganjar Pranowo

SIGIJATENG.ID. Semarang –  Penyaluran bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah kepada warga miskin/tidak mampu masih terus menjadi sorotan masyarakat, karena fakta di lapangan memang banyak yang tidak tepat sasaran. Banyak warga mampu justru mendapatkan bantuan baik Beras Miskin (Raskin), bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan lainnya. Sementara disisi lain, ada masyarakat yang benar-benar tidak mampu malah idak dapat.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga menyoroti persoalan ini. Untuk memperbaiki hal ini, selain memperbaiki data yang sudah ada, Ganjar mencoba menawarkan solusi terkait semerawutnya penyerahan bantuan sosial tersebut.

Melalui akun media sosialnya @ganjarpranowo, Gubernur Jateng dua periode tersebut menawarkan solusi cukup menggelitik. Solusi yang ditawarkan adalah dengan menempel stiker di depan rumah penerima bantuan, yang bertuliskan jika rumah tersebut benar-benar keluarga sangat miskin/tidak mampu.

Ada dua contoh stiker yang dimunculkan oleh Ganjar dalam akun Twitternya itu. Pertama bunyi tulisan stikernya seperti ini ‘Saya Benar Benar Keluarga Miskin Yang Layak Menerima Beras Miskin/Beras Sejahtera’. Di bawahnya, tertuliskan bunyi doa ‘Ya Allah, sejahterakanlah saudara kami yang miskin ini, tapi apabila mereka berpura-pura miskin maka Azab-Mu amatlah pedih.

Sementara di stiker kedua, bertuliskan ‘Keluarga Sangat Miskin Penerima Bantuan Sosial’ dengan beberapa jenis bantuan dituliskan dalam stiker tersebut.

“Tahun 1994 ketika saya Kuliah Kerja Nyata, sebuah desa menerima dana IDT, bbrp desa tetangga menolak karena malu. Hari ini penyaluran bantuan sosial utk keluarga tdk mampu dianggap tdk tepat sasaran. Kemudian ada ide ditempel stiker spt ini. Ok gak mnrtmu?” tulis Ganjar dalam cuitannya itu.

Alhasil cuitan Politisi PDI Perjuangan tersebut mendapat respon banyak pihak. Sebanyak 80 warganet meretweet ulang cuitan itu, 334 orang menyukai dan ratusan komentar diberikan.

Ada yang setuju dengan ide penempelan stiker tersebut untuk memberikan efek malu, jika ada orang mampu yang menerima bantuan sosial.

“Setuju, tempel yang ukuranya gede pak Gub, persoalannya, orang sekarang gak malu ngaku miskin, tapi di rumahnya punya motor 3, hp android, kalung emas dll. Parahnya lagi kalo ada bantuan turun, mereka beramai-ramai ‘menjadi’ miskin,” tulis akun @wibowo_gs.

Namun tidak sedikit pula warganet yang tidak setuju dengan ide penempelan stiker tersebut. Sebagian besar mereka beralasan penempelan stiker itu membuat malu masyarakat.

“Tidak setuju pak. Kasihan lah kalo warga miskin sudah hidup menderita ditambah malu dengan stiker yang menurut saya menyakitkan perasaan warga miskin tersebut,” cuit akun @budesic.

Namun ada pula yang setuju dengan ide penempelan stiker itu, asal kalimatnya diganti dengan kata-kata yang lebih halus. “Kalau menggunakan kata-kata seperti itu saya rasa kurang etis pak, alangkah lebih baik kata-katanya diganti dengan yang lebih etis,” timpal akun @ghozalimutaqin.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemrov Jateng, Nurhadi mengatakan, bantuan-bantuan sosial yang diterima oleh masyarakat tersebut berasal dari pemerintah pusat. Meski begitu, untuk menanggulangi agar bantuan tepat sasaran, perlu keterlibatan di pemerintah daerah.

“Bapak Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen sebagai Ketua Tim Penanggulangan Kemiskinan Daerah terus melakukan validasi dan verifikasi data. Setiap rapat-rapat penanggulangan kemiskinan di daerah, Wagub selalu mengecek ketepatan penerima bantuan sosial,” kata dia.

Nurhadi menerangkan, data penerima bantuan sosial dari pemerintah seperti PKH merupakan data dari musyawarah kelurahan/desa. Data itu kemudian diusulkan ke pusat melalui Kabupaten/Kota. “Makanya pak Wagub selalu rutin mengecek apakah bantuan itu diterima oleh pihak yang membutuhkan atau tidak. Masyarakat juga diminta mengawasi, jika ada bantuan yang tidak tepat sasaran, diharapkan segera melaporkan pada perangkat desa,” pungkasnya.  (aris)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini