Sejarah Malam Nisfu Sya’ban

Ilustrasi' (foto Twitter Raksa_I3andera)

SIGIJATENG.ID – Berdasarkan perhitungan kalender Maseh tahun 2023i, malam nisfu sya’ban jatuh pada hari Selasa (07/03/2023) malam. Umat muslim memperingati malam nisfu sya’ban sebagai pertanda untuk menyambut bulan suci ramadhan yang hanya tinggal menghitung hari.

Dikutip dari nu online, malam nisfu sya’ban ini memiliki sejarah yang terjadi jauh setelah masa kenabian rasulullah Muhammad saw. Bagaimana sejarah malam nisfu sya’ban yang hingga kini masih diperingati oleh umat islam dengan memperbanyak ibadah di malam hari?

Al-Imam Al-Qasthalani menjelaskan awal mula adanya peringatan malam Nisfu Sya’ban dalam kitabnya Al-Mawahib Al-Laduniyah. Golongan ulama Tabi’in tanah Syam seperti Khalid bin Ma’dan dan Makhul, mereka bersungguh-sungguh dalam beribadah pada malam Nisfu Sya’ban. Nah dari mereka inilah orang-orang kemudian ikut mengagungkan malam Nisfu Sya’ban.

Dikatakan, bahwa telah sampai kepada mereka atsar israiliyat (kabar atau cerita yang bersumber dari ahli kitab, Yahudi dan Nasrani yang telah masuk Islam) tentang hal tersebut. Kemudian ketika perayaan malam Nisfu Sya’ban viral, orang-orang berbeda pandangan menanggangapinya.

Sebagian menerima dan sebagian lain mengingkarinya. Mereka yang mengingkari adalah mayoritas ulama Hijaz, termasuk dari mereka ialah Atha’ dan Ibnu Abi Malikah. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa yang mula-mula memulai peringatan malam Nisfu Sya’ban adalah segolongan ulama Tabi’in daerah Syam.

Yang artinya peringatan malam Nisfu Sya’ban belum ada pada zaman Rasulullah dan Sahabat, baru ada pada zaman Tabi’in. Peringatan malam Nisfu Sya’ban yang kini diamalkan itu dasarnya adalah mengikuti perbuatan segolongan ulama Tabi’in negeri Syam atau sekarang dikenal dengan negara Suriah. (akhida)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini