Pemkot Semarang Terus Distribusikan Bantuan, Dapur Umum Kemungkinan Diperpanjang

Para relawan dapur umum terpusar yang didirikan oleh Pemkot Semarang sedang beristirahat pada siang hari, Selasa 3 Desember 2023. (Foto. Mushonifin/sigijateng.id)

Semarang (sigijateng.id) –Dapur umum untuk membantu warga terdampak banjir di Kota Semarang terus melakukan pendataan wilayah mana yang masih perlu disalurkam bantuan.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Semarang, Tuning Sunarningsih mengatakan ada kemungkinan tenggat oprasional dapur umum tersebut akan diperpanjang. Pasalnya, rencana penutupannya adalah Rabu 4 Januari besok.

“Untuk dapur umum terpusat ini akan didirikan sampai tanggal 4 (Rabu,red) tapi tidak menutup kemungkinan bisa diperpanjang melihat kondisi dan cuaca yang ada,” kata Tuning selaku koordinator dapur umum pada Selasa 3 Desember 2023.

Selain itu, Pemkot juga masih fokus mendistribusikan bantuan di beberapa kelurahan yang masih terkena banjir seperti di Kecamatan Genuk, Gayamsari dan Semarang Timur.

Dalam sehari sedikitnya hampir 5.600 lebih nasi bungkus didistribusikan ke warga yang terdampak banjir dari dapur umum tersebut.

Tuning menjelaskan, tiga wilayah yakni Genuk, Gayamsari, Semarang Timur masih tergenang. Jumlah nasi bungkus yang di distribusikan, dari pusat data dapur umum, pada hari pertama banjir yakni Sabtu (31/12), ada 3 ribu nasi bungkus yang distribusikan.

Sementara pada hari kedua Minggu (1/1) mencapai 5.672 nasi bungkus. Lalu pada hari ketiga yakni Senin (2/1) pagi ada 2.150 nasi bungkus yang dikirim. Untuk siang hari dan malam hari kurang lebih jumlahnya sama.

“Sehari sedikitnya sekitar 5.500 sampai 6 ribu nasi bungkus yang distribusikan. Itu belum termasuk dari pengusaha katering, OPD, hotel, dan stakeholder holder lainnya,” tambahnya.

Selain dapur umum terpusat, kecamatan yang warganya terdampak banjir juga mendirikan dapur umum.  Untuk makanan yang dibuat, lanjut dia dibantu oleh relawan dari Dinsos, BPBD, dan lainnya.

Tuning menjelaskan semua OPD lingkup Pemkot Semarang memberikan support, sementara untuk alat masak di support oleh BPBD dan PMI.

Sesuai arahan Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, bantuan masuk dari pihak swasta, perorangan, dan OPD, ataupun yang distribusikan harus dicatat di pusat data, dan tidak ada yang boleh terlewat.

“Bantuan kepada warga yang terdampak terus berdatangan, perintah dari Bu Plt kita catat untuk laporan,” pungkasnya. (Mushonifin)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini