Peduli Lingkungan, KKN UIN Walisongo Sosialisasi Pengolahan Sampah Rumah Tangga

KKN MIT) XIV Kelompok 17 UIN Walisongo Semarang mengadakan sosialiasi mengenai pengolahan sampah di Dusun Jojogan. Foto : Tim KKN UIN Walisongo Semarang

Temanggung (Sigijateng.id) –  Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram (KKN MIT) XIV Kelompok 17 UIN Walisongo Semarang mengadakan sosialisasi mengenai pengolahan sampah di Dusun Jojogan pada Rabu (20/07/22).

“Sosialisasi tentang pengolahan sampah rumah tangga ini sangat penting, sehingga sangat meresahkan. Kebanyakan oleh warga sampahnya tidak dipilah, sehingga pengelolaannya pun juga sulit,” ungkap penanggungjawab kegiatan Ziya, di sela kegiatan berlangsung.

Ziya mengatakan terdapat beberapa poin penting yang disampaikan dalam sosialisasi ini, mulai dari pengenalan jenis sampah, sampai pengurangan konsumsi sampah. Menumpuknya sampah menjadi fenomena permasalahan tersendiri.

Untuk memilah sampah, warga dijelaskan perbedaan sampah organik dan non organik, bagaimana menempatkan pembuangan sampahnya secara terpisah. “Sampah organik seperti sampah rumah tangga bekas sisa makanan, sayur mayur, dan lainnya dikelola sebagai pakan ternak, dan juga maggot nantinya,” terang Ziya.

“Sedangkan sampah non organik seperti plastik dan semacamnya, dihimbau untuk meminimalisir pemakaian jika memang tidak dalam keadaan darurat,” sambungnya.

Menurutnya, banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi produksi sampah baik organik maupun non organik.

“Seperti membawa tumbler dan tempat makan saat bepergian, memakai tas kain saat berbelanja, mengolah makanan secukupnya dan tidak menyisakan makanan, dan masih banyak lagi,” tutur Ziya.

Sementara itu, Kepala Dusun Jojogan, Samsul Maarif mengaku, masyarakat di Dusun Jojogan masih sulit dan belum memiliki kesadaran untuk menerapkannya.

“Sebenarnya persoalan sampah ini bukan hal yang baru, tapi sosialisasi dari mahasiswa KKN semacam ini tetap diperlukan, agar dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat. Minimal peduli terhadap lingkungan yang ada disekitarnya,” kata Samsul.

Kedepan, lanjut Samsul, pihaknya berharap setelah adanya sosialisasi ini, akan ada tindak lanjut dan aksi dari masyarakat untuk menerapkan apa yang sudah disampaikan.

“Tentu saya berharap ini tidak hanya berhenti dan hadir saat sosialisasi saja, tetapi lebih penting dari itu masyarakat bisa berkomitmen untuk melakukan aksi pengolahan sampah rumah tangga dengan tepat,” harapnya. (Elviana Feby Dwi Jayanti – Tim KKN UIN Walisongo Semarang/Dye)

Beriya Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini