Rektor Undip Ingatkan Kampus Jadi Tempat Penyemaian Radikalisme

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wagub Taj Yasin Maimoen, Ketua Umum MUI KH Ahmad Darodji dan Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama SH MHum saat mengikuti istigotsah dan doa bersama untuk keselamatan bangsa dan negara di Gradhika Bhakti Pradja Jalan Pahlawan Semarang, (16/4/2021).

SEMARANG (Sigi Jateng) – Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Prof Dr Yos Johan Utama SH MHum mengingatkan, lingkungan kampus perguruan tinggi menjadi tempat yang subur untuk tempat penyemaian radikalisme dan ajaran yang menyimpang dari masyarakat pada umumnya.

“Mereka terus bergerak meski dalam situasi pandemi Covid-19. Melalui media sosial membuat narasi-narasi nyinyir dan membuat berita bohong (hoaks) yang menyesatkan. Ini sudah membahayakan keselamatan bangsa dan negara. Harus dihadapi bersama-sama sebagai musuh bersama (common enemy),’’ tegas Prof Yos ketika menyampaikan tausiah istighotsah dan doa bersama di gedung Gradhika Bhakti Praja Jalan Pahlawan Semarang (16//2021)

Menurut Prof Yos, mereka sudah mulai menanamkan ajaran radikal kepada anak-anak mulai bangku SMP-SMA. Karena itu dalam tausiahnya Rektor Undip mengingatkan orang tua agar hati-hati memilih guru ngaji atau ustadz yang mengajarkan agama kepada anak-anaknya.

Ketua Umum MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi mengatakan, istighotsah dan doa bersama diselenggarakan dalam rangka memohon pertolongan Allah SWT agar masyarakat Jawa Tengah dan Bangsa Indonesia diselamatkan dari segala musibah, bencana dan virus Korona.

Istighotsah diawali dengan shalat isya dan tarawih diimami Drs KH Dzikron Abdullah, pengasuh Pondok Pesantren Ad-Dainuriyyah Dua Semarang. Kemudian istigotsah dipimpin Rais Syuriyah PCNU Kota Semarang KH Hanief Ismail Lc. Sedang doa dipimpin Drs KH Ahmad Hadlor Ihsan pengasuh Pondok Pesantren Al-Islah Mangkang Kulon Semarang, Ketua PW Muhammadiyah Jateng Dr H Tafsir, KH Said AlMahsyhad pengasuh Pondok Pesantren Roudlotus Saidiyyah Kalialang Gunungpati dan lain-lain. Dalam shalat tarawih tampak di saf pertama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wagub Taj Yasin Maimoen, Wakil Ketua DPRD Jateng Sukirman, Kepala Kanwil Kemenag Jateng Mustain Ahmad, Rektor UIN Walisongo Prof Dr H Imam Taufiq, Sekretaris MAJT Drs KH Muhyiddin MAg, Wakil Ketua Umum MUI Prof Dr Ahmad Rofiq MA dan lain-lain.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam sambutanya mengatakan, dia bersyukur bisa shalat Isya dan tarawih bersama paera kiai dan alim ulama. ‘’Syukur alhamdulillah bapak ibu, tahun lalu mboten saged, tahun ini bisa. Meskipun masih terbatas, artinya apa? dukungan panjenengan sami kepada kita pemerintah, ini bagian dari umara dan ulama bisa bersatu, alhamdulillah membuahkan hasil,” kata Ganjar Pranowo.

Meski demikian, gubernur mengingatkan masalah pandemi ini belum selesai. Apa yang sudah dikerjakan secara bersama-sama ini juga harus tetap dijaga. Sehingga, tren baik yang saat ini terjadi bisa terus ditingkatkan.

“Kita masih ada PR besar, agar Covid yang kurvanya makin turun kita jaga. Judulnya kira-kira ojo kesusu (jangan buru-buru),” tegasnya.

Apalagi, lanjut Ganjar Pranowo, masyarakat saat ini juga harus diberi pemahaman bahwa vaksinasi yang kini berjalan juga bukan berarti sudah boleh mengendurkan protokol kesehatan.

“Seolah-olah semua yang sudah divaksin itu punya tameng. Seolah-olah semua yang sudah divaksin itu punya tameng, ditembak rakpopo, jare sopo?,” ujar dia.

Ganjar Pranowo mengatakan, sosialisasi harus tetap dilakukan karena vaksinasi bukan jalan terakhir untuk melawan pandemi Covid-19. Apalagi, karena dosis vaksin yang terbatas sehingga belum banyak yang mendapatkan.

Gubernur mengatakan, sebenarnya target pada bulan-bulan ini Jawa Tengah mendapatkan dua juta dosis vaksin. Namun, realisasinya baru sebanyak 200.000 vaksin sehingga pemerintah harus memenejnya dengan baik sesuai denga prioritas.

“Maka kita betul-betul memenej, termasuk sekolahan yang mulai ujicoba tatap muka, kita siapkan gurunya dan kita mesti sabar, nah kemarin saya minta untuk hati-hati, nderek titip kepada kawan-kawan di kabupaten kota sekolah-sekolah yang tatap muka ditiliki,” katanya.

Gubernur juga berpesan pada kepala daerah untuk mengingatkan pada warganya terkait dengan mudik. Bila perlu, lanjut Ganjar, pada lebaran nanti pada kepala daerah membuat halal bi halal virtual seperti yang dilakukannya pada tahun lalu. (aris)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini