200 Ton Kopi Per Tahun, Warga Kalirejo Bawang ini Mampu Meraup Pendapatan Rp 4 Milliar

Warga Dukuh Geritan Desa Kalirejo Bawang Batang menunjukkan areal lahan kopi yang berada di lereng Gunung Prau mampu menjadi sumber mata penghidupan.

BATANG (Sigi Jateng) – Tanaman kopi jenis Robusta dan Arabika tumbuh subur di lereng Gunung Prau. Oleh warga Dukuh Geritan Desa Kalirejo Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, tanaman kopi itu terus dikembangkan sebagai potensi pertanian kopi lokal setempat.

Kondisi geografis pedukuhan yang terletak di ketinggian hampir 2.000 Mdpl lebih itu, sangat mendukung untuk lahan pertanian budidaya tanaman kopi. Bahkan mayoritas warga Dukuh Geritan menggeluti pertanian kopi, dan dijadikan sebagai sumber mata pencaharian.

Slamet (53) Kepala Dukuh Geritan Desa Kalirejo mengatakan, khusus di dukuh Geritan ada sebanyak 180 kepala Keluarga (KK). Hampir 85 persen warga menjadi petani kopi dengan memanfaatkan lahan lereng bukit milik Perhutani.

“Di sini hampir semua menamam kopi, jenis yang paling banyak robusta, namun ada juga yang menanam arabika,” kata dia, Selasa (15/12/2020).

Slamet menuturkan setiap kali panen kopi pada pertengah tahun, Dukuh Geritan bisa menghasilkan sebanyak 200 ton buah kopi petik merah dan kuning. “Untuk harga buah kopi habis petik harganya Rp 5 ribu per kilogram, namun jika sudah diproses menjadi biji (greenbean) bisa Rp 20 ribu,” bebernya.

Dia menyebut bahwa perputaran uang khusus dari hasil panen kopi tersebut sangat besar. Kopi hasil panen warga dari Dukuh Geritan Desa Kalirejo ini dikirim ke berbagai daerah. Biasanya dikirim ke Temanggung, dan daerah sekitar Kabupaten Batang.

“Jika ditotal, perputaran uang di Dukuh Geritan Desa Kalirejo saat panen kopi bisa mencapai Rp 4 miliar lewat penjualan biji kopi. Sampai sekarang para petani juga masih mengembangkan luasan lahan kopi bersama Perhutani,” imbuh Slamet.

Terpisah, Sekretaris Desa Kalirejo, Aris Widodo menerangkan, adanya pertanian budidaya tanaman kopi ini mampu mensejahterakan warga. Meski, tingkat pendidikan warga rata-rata selesai di jenjang SD hingga SMP saja.

“Budidaya tanaman kopi ini mampu mensejahterakan warga, selain itu karena perawatannya juga mudah berkat tanah yang subur di lerang Gunung Prau. Maka dari itu warga terus mengembangkan potensi yang ada,” ujarnya.

Untuk mengembangkan potensi kopi di Dukuh Geritan Desa Kalirejo, warga memiliki keinginan untuk bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Batang. “Sampai sekarang belum ada tindak lanjut dari Pemkab, sebenarnya kami ingin bekerjasama untuk mengembangkan kopi dari Dukuh Geritan,” tandasnya. (Dye)

Catatan Redaksi: Bersama lawan virus corona. Sigijateng.id, mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, lakukan 3M (Wajib Memakai Masker, Wajib Mencuci Tangan, Wajib Menjaga Jarak, Hindari Kerumunan dan tetap menjaga Imun).

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini