2 Bocah Dibawah Umur Berstatus Siswi SD di Kendal Diduga Jadi Korban Pencabulan Gurunya, Polisi : Kami Periksa Untuk Divisum

Ilustrasi. Foto: Pixabay.com

Kendal (sigijateng.id) – Miris, dua orang bocah yang masih dibawah umur dan berstatus siswi SD di Boja Kendal, diduga menjadi korban pencabulan oleh gurunya sendiri. Hal itu terungkap saat pihak orang tua kedua korban melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke Mapolres Kendal pada Selasa (23/1).

Saat dimintai konfirmasi terkait kasus tersebut, Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Untung Setyahadi membenarkan bahwa pihaknya, telah menerima laporan dugaan kasus pencabulan terhadap dua korban di Kecamatan Boja yang masih dibawah umur.

“Hari ini kami memang menerima laporan dugaan kasus pencabulan terhadap dua orang bocah. Kedua korban datang bersama orang tuanya yang didampingi UPTD PPA Dinas Perempuan dan Anak Propinsi Jawa Tengah,” katanya melalui sambungan telepon.

Pihaknya juga masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua korban dengan didampingi orang tuanya masing-masing dan UPTD PPA Dinas Perempuan dan Anak Propinsi Jawa Tengah.

AKP Untung menjelaskan, kedua korban akan menjalani pemeriksaan di unit 3 PPA. Setelah itu akan dilakukan visum. Meski begitu, pihaknya juga belum bisa menerangkan terkait modus pelaku dalam melakukan aksi bejatnya.

“Dua korban sekarang masih menjalani pemeriksaan. Kemudian akan diperiksa untuk divisum juga. Kami belum tahu modus pelaku seperti apa. Nanti biar kami periksa dulu. Dan nanti bisa kami sampaikan,” jelasnya.

Sementara itu, orang tua kedua korban dengan diampingi petugas UPTD PPA Provinsi Jawa Tengah sangat menyayangkan aksi bejat yang dilakukan oleh seorang pendidik. Bagaiaman tidak, guru seharusnya menjadi contoh yang baik untuk anak didiknya.

“Sebagai orang tuanya, kami melaporkan kejadian yang menimpa anak perempuan kami. Yang menjadi korban pencabulan. Perbuatan pelaku sangat disayangkan sebagai pendidik, justru memberi contoh yang buruk dan biadab,” ucap A salah satu orang tua korban dengan geram.

Senada dengan H, orang tua korban lainnya. Ia tidak menyangka, bahwa anaknya menjadi korban oleh gurunya sendiri. Tak hanya itu, H juga membeberkan jika pelaku kerap menghubungi anaknya (korban) melalui ponsel.

“Yang kurang ajar lagi itu pelaku suka ganggu anak saya. Dia (pelaku) suka telpon-telpon anak saya, untung hpnya sekarang diambil istri saya,” ujarnya dengan penuh kesal.

Atas kejadian tersebut, orang tua kedua korban berharap kepada pihak kepolisian untuk segera menangkap pelakunya. Hal Itu supaya tidak lagi mengganggu korban lainnya. “Saya berharap agar pelaku segera ditangkap. Sebab sering mengganggu anak kami dan tentunya membuat takut anak kami,” harapnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini