Semarang (Sigijateng.id) – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi berharap di bawah kepemimpinannya tidak ada lagi komunikasi yang tersumbat antara pemerintah dan masyarakat.
Pria yang akrab disapa Hendi ini meyakini bahwa pola komunikasi yang baik menjadi kunci kesuksesan pembangunan. Untuk itu dirinya pun berharap Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dapat eksis sebagai salah satu penyambung komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.
Dirinya bahkan menyoroti masih banyaknya masyarakat yang belum memahami program pemerintah secara keseluruhan, sehingga masyarakat tidak mengakses layanan yang disediakan karena tidak tahu.
“Kami meminta tolong kepada semua jajaran tokoh KIM, jadilah penyambung yang bijak antara pemerintah dengan masyarakat. Program pemerintah juga saya rasa tidak semua masyarakat paham,” ujar Hendi, Rabu (3/8/2022).
Hendi melanjutkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seluruh anggota KIM merupakan upaya untuk saling menjaga kepercayaan.
“Apa yang panjenengan lakukan ini sebagai sebuah upaya kita bersama bahwa masyarakat harus percaya dengan pemerintah, sama dengan pemerintah harus percaya dengan aspirasi masyarakat,” tuturnya.
“Jadi konsep yang kita pakai selain bergerak bersama yaitu tidak lagi istilah bottom up atau sebaliknya. Saat ini kita duduk sejajar, bermitra dan bersinergi bersama,” tegasnya.
Dirinya menjelaskan jika pemerintah membuat suatu kebijakan tanpa mendengarkan aspirasi dari masyarakat maka akan berdampak pada masyarakat yang tidak dapat merasakan apa-apa. Maka harus fokus saling menghargai, ini yang kemudian dinamakan dengan berkomunikasi karena pemerintah juga membuka forum.
Pada kesempatan tersebut Hendi menuturkan jika komunikasi saat ini semakin hari semakin canggih dengan kemajuan teknologi. Demikian pula dengan informasi yang tersebar di tengah masyarakat, ada yang benar dan ada pula informasi yang keliru. Hendi pun mendorong seluruh anggota KIM supaya memberikan informasi kepada masyarakat jika ada informasi yang tidak benar.
“Ada 60% peredaran informasi hari ini lebih banyak hoaks-nya, celakanya 20% pengguna internet di Indonesia percaya pada hoaks tersebut. Di sinilah tugas tokoh KIM untuk menginformasikan kepada masyarakat,” ungkap Hendi.
“Mudah-mudahan peran KIM bisa dioptimalkan, sehingga antara pemerintah dan masyarakat bisa saling percaya. Kemudian muncul kolaborasi yang semakin oke, jadi bekerjanya menjadi lebih kompak, untuk Semarang yang semakin baik,” pungkas Hendi.
Sementara itu, Budiyanto selaku Ketua KIM Kota Semarang mengajak anggota dan pengurus KIM untuk bersama-sama memaksimalkan usaha untuk memainkan perang informasi dalam rangka mewujudkan Semarang yang damai, kondusif, pembangunan maju.
“Disertai dengan partisipasi masyarakat untuk bergerak bersama mensukseskan pembangunan di Kota Semarang yang sudah hebat menuju semakin hebat,” tegas Budi. (Mushonifin)
Baca Berita Lainnya
- Dosen Teknik Elektro USM Melaksanakan Kegiatan PKM pada Siswa SMK Walisongo Semarang
- Optimalisasi Penggunaan Media Promosi Yang Efektif Untuk Menjaring Siswa Bersekolah di Kuncup Melati Semarang
- Dinas Pendidikan Jateng Larang Study Tour, DPRD Jateng: Sekarang Terapkan Kurikulum Merdeka, Kebijakan Itu Perlu Ditinjau Ulang
- Hadirkan Produk Unik dan Eye Catching Stand Dekranasda Jateng Diserbu Pembeli
- KONI Kota Semarang Gelar Raker, Mbak Ita Minta Pertahankan Juara Porprov 2026