Hati-hati! Jalur Alternatif Kendal-Temanggung Ada Dua Titik Jalan Longsor

Hati-hati! Jalur Alternatif Kendal-Temanggung Ada Dua Titik Jalan Longsor. (Foto: IST-Dok)

Kendal (Sigi Jateng) – Terdapat dua titik longsor berada di jalan alternatif penghubung antara Kabupaten Kendal-Temanggung tepatnya di wilayah Kecamatan Pageruyung Kendal.

Hal tersebut membuat pengendara harus lebih ekstra hati-hati. Mengingat jalan hanya bisa dipakai satu lajur. Bahkan, kendaraan berat dilarang melintas di jalur tersebut. Sebab dikhawatirkan jalan bisa saja ambles jika dilalui kendaraan berat.

Mendapati hal itu, pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Kendal langsung memasang rambu larangan di dua titik longsor dilokasi di Kecamatan Pageruyung tersebut. Plt Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kendal Arsiati Rosyada mengatakan, pihaknya langsung memasang rambu setelah mendapat laporan longsor.

“Kami langsung bergerak cepat dengan memasang rambu larangan setelah ada laporan tanah longsor dan membuat ruas jalan membahayakan pengendara, karena dua jalur tidak bisa dilewati,” kata Rosyada.

Rosyada menyebut warga setempat melakukan buka tutup di jalur dekat lokasi titik longsor, sambil menunggu ada penanganan terhadap jalan tersebut dari pemprov. “Warga setempat ikut menjaga kondisi jalan yang rusak, memastikan agar tidak terjadi kemacetan dan kecelakaan,” terangnya.

Sementara itu, Camat Pageruyung Bonari mengaku sudah melaporkan masalah longsor jalan di wilayahnya. Yang bisa dilakukan saat ini adalah meminta warga setempat membantu penguna jakan. Harapannya tidak ada kecelakaan dengan longsornya jalan tersebut.

“Lokasi longsor di dua desa yaitu Pageruyung tepatnya di tikungan cebak dan Desa Pagergunung, warga desa sudah secara sukarela membantu penggunaan jalan yang melintas,” kata dia.

Salah satu warga yang ikut menjaga dan mengatur arus lalu lintas dengan sistem buka tutup di sekitar lokasi longsor mengatakan, bencana longsor sebenarnya bukan hal yang baru di jalan tersebut. Karena sebelumnya memang sering terjadi dan tidak ada perbaikan permanen.

“Jalan ini sering longsor karena hanya di beri tanah saja tidak ada perbaikan permanen, setahun bisa tiga kali longsor, dan ini terjadi lagi,” ujar Didik warga Desa Pageruyung. (Dye)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini