Seminar Nasional di UIN Walisongo; Baznas Jateng Terus Tingkatan Perolehan Zakat dan Infak

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang Prof Dr Imam Taufiq MAg menyerahkan piagam kepada para pembicara seminar nasional Festival Ekonomi Islam (FEIS) ke 2 th 2019 antara lain Haji Ahmad Shukri Yusoff dan Muhammad Noor Sahidi bin Johari dari Pusat Pungutan Zakat (PPZ) Malaysia, di auditorium II Kampus III, Ngalian Semarang. ( foto dok humas uin walisogo)

SIGIJATENG.ID, Semarang –  Baznas Provinsi Jawa Tengah akan terus berusaha keras meningkatan perolehan zakat, infak dan sedekah dari umat terutama dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).

Hasil dari pengumpulan tersebut akan dikembalikan kepada umat untuk meningkatkan produktivitas usaha, pinjaman bergulir tanpa bunga, biaya pendidikan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Demikian dikatakan Ketua Baznas Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi, saat menjadi pembicara Seminar Nasional Festival Ekonomi Islam (FEIS) Ke 2 th 2019 yang digelar oleh Fakutas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Walisongo di auditorium II kampus setempat kemarin.

Hadir pembicara lainnya Rektor UIN Prof Dr Imam Taufiq MAg, Wimboh Santoso dari Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), H Ahmad Shukry Yushoff  Ketua Pengawas Eksekutif  Pusat Pungutan Zakat (PPZ) Malaysia, Dr Aria Farah Mita Dosen Febi UIN Walisongo, Dekan Febi Dr HM Saifullah dan Dr Ahmad Furqon Lc dari UIN Walisongo.

Kiai Darodji mengatakan penerimaan zakat yang diterima Baznas Jateng dari para Aparatur Sipil Negara (ASN) Jateng dalam satu bulan mencapai Rp 4,7 miliar. Dengan begitu, pada 2019 potensi Zakat Infaq Shadaqah (ZIS) dari para ASN Jateng sekitar Rp 56,4 miliar. Padahal sepanjang tahun 2018 Baznas Jateng hanya menerima ZIS mencapai Rp 31,7 miliar.  “Pertumbuhan zakat di Jateng berada di posisi tertinggi,” katanya.

Capaian Provinsi Jateng itu menurut Kiai Darodji yang juga Ketua Umum MUI Jateng itu tak lepas dari semangat pimpinan pemerintahan memberikan dampak yang luar biasa pada tumbuh kembangnya zakat. “Kenaikan zakat yang siginifikan itu terjadi setelah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengelurakan Surat Edaran (SE) tentang pemotongan gaji 2,5 persen ASN Jateng untuk zakat. Adapun jumlah ASN di Jateng sekitar 42.679 orang. Total zakat yang diterima Baznas tersebut digunakan untuk sektor-sektor produktif. Misalnya untuk permodalan usaha tanpa bunga lewat Baznas Micro Finance, beasiswa S1, S2 dan S3 maupun untuk renovasi rumah tidak layak huni, dan lain-lain” katanya.

Sementara Rektor UIN Walisongo Prof Dr H Imam Taufiq dalam upacara pembukaan memuji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (Febi) yang luar biasa. “Febi luar biasa, mampu mengadakan serangkaian acara penting, terutama seminar nasional, juga rangkaian acaranya seperti olimpiade ekonomi islam, olimpiade akuntansi syariah dan olimpiade perbankan syariah sebagai rangkaian Festival Ekonomi Islam (FEIS) Ke 2 th 2019,’’ katanya.

Menurut Imam Taufiq, filantropi Islam (zakat dan wakaf) menuju sustainable economic development di era industri 4.0.  ‘’Sustianable perkembangan ekonomi telah banyak diperbincangkan oleh para pemimpin dunia dengan 17 sasaran goal, kita yang di UIN Walisongo ini membidik dari aspek filantropi Islam yaitu zakat dan wakaf untuk berperan serta dalam sustainabelity pengembangan ekonomi baik nasional maupun dunia,’’ katanya.

Rektor juga menjelaskan bahwa, UIN sedang melakukan percepatan dalam pengembangan universitas terutama adalah pengembangan gedung-gedung baru kerja sama dengan ISDB yang akan selesai pada Desember mendatang. ‘’UIN juga sudah bertekad membangun kampus ini menjadi kampus hijau (green campus) yang berarti kampus yang ramah terhadap lingkungan, meminimalisasi terjadinya kekerasan dan lain-lain,’’ tegasnya.

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Walisongo Dr Nur Fatoni menjelaskan, seminar tersebut diikuti perguruan tinggi se-Indonesia. Disamping Seminar nasional, rangkaian Feis yaitu olimpiade ekonomi Islam, olimpiade akuntansi syariah dan olimpiade perbankan syariah yang dilaksanakan selasa lalu (24/9/2019),  Febi juga menggelar Pendidikan Profesi Lanjutan (PPL) dan call for paper. (aris)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini