Viral Video Penggerebekan Oknum Guru dan Siswi Berduaan di Toilet, Kepsek Tanggapi Begini

Viral tayangan video penggerebekan oknum guru dan siswinya di salah satu toilet masjid. Foto : IST Tangkapan layar

Kendal (sigijateng.id) – Viral tayangan video penggerebekan terhadap dua orang berlawanan jenis yang kedapatan sedang berduaan di dalam sebuah toilet masjid di wilayah Pegandon, Kabupaten Kendal. Diduga keduanya merupakan oknum guru dan siswi di SMK 1 Kendal.

Kejadian tersebut dibenarkan Plt Kepala Sekolah SMK 1 Kendal, Bambang Mulyanto saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Senin (10/6/2024). Menurutnya, oknum guru berinisial MI itu adalah berstatus guru tidak tetap (GTT).

Dikatakan, bahwa kasus penggerebekan di toilet masjid tersebut sudah diselesaikan pada 27 Mei 2024 lalu. Proses penyelesaian kasus itu dihadiri oleh istri dari oknum guru tersebut, juga keluarga dari siswi, RT/RW, Bhabinkamtibmas dan takmir masjid.

Bambang yang baru sebulan menjabat sebagai Pj Kepala Sekolah di SMK 1 Kendal ini mengaku dirinya telah menerima laporan kejadian, namun kala itu dirinya belum percaya sepenuhnya.

“Awalnya saya tak percaya dengan adanya kabar itu. Namun, setelah adanya berbagai informasi dari berbagai pihak yang disertai bukti-bukti, akhirnya saya percaya,” ungkapnya.

Kemudian setelah menerima laporan kejadian lengkap, dilanjutkan dengan melakukan proses pemeriksaan terhadap MI dan telah dibuat berita acara pemeriksaan (BAP) oleh pihak sekolah.

“Sebagai instansi kita telah memanggil dan memeriksa MI untuk dilakukan BAP. Setelah itu saya putuskan untuk sementara waktu MI dibebastugaskan terlebih dahulu,” jelasnya.

Hasil pemeriksaan yang dilakukan pihak sekolah, langsung diserahkan ke Cabang Dinas Pendidikan, dan menunggu apakah sanksi yang akan diberikan dari dinas untuk oknum guru tersebut.

Sedangkan untuk siswi didiknya, Bambang menegaskan, pihak sekolah bersikap untuk dirumahkan dahulu dan telah berkoordinasi dengan KPAI. Menurutnya, sekolah sebagai lembaga pendidikan kurang elok kalau langsung mengeluarkan muridnya.

“Siswinya kita sarankan istirahat dulu di rumah. Karena kita juga takut kalau dia berangkat sekolah malah jadi bahan bullying oleh teman-temannya. Dalam kasus ini kita juga berkoordinasi dengan KPAI,” pungkasnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini