Kisah Lina Wanita Tangguh Asal Plantungan Kendal, Geluti Ternak Kambing Sukses Miliki Ribuan Ekor Kambing

Kisah Lina Wanita Tangguh Asal Plantungan Kendal, Geluti Ternak Kambing Miliki Ribuan Ekor Kambing. Foto : viant / sigijateng.id

Kendal (sigijateng.id) – Bagi kaum perempuan yang sudah berkeluarga, umumnya hanya beraktivitas sebagai ibu rumah tangga saja. Lain halnya dengan Lina (57) wanita asal dusun Manggungmangu Kecamatan Plantungan Kendal di Jawa Tengah ini.

Meski sebagai ibu rumah tangga, Lina memiliki jiwa mandiri yang kuat dengan bekerja menggeluti ternak kambing. Siapa sangka, dari usahanya yang berawal hanya memiliki sekitar 10 ekor kambing, kini ia memiliki ribuan ekor kambing.

Wanita yang sudah dikaruniai 3 orang anak ini menggeluti usahanya sudah berjalan hampir 5 tahun. Dari usahanya beternak kambing, setiap tahun terus bertambah. Terlebih permintaan konsumen, kambing tersebut dijadikan untuk hewan kurban maupun untuk sedekah aqiqah.

“Awalnya hanya memiliki 10 ekor kambing saja, namun kini makin banyak. Dulu awalnya saya hanya beli per ekor Rp 980 ribu dan saya jual laku Rp 3,5 juta. Karena permintaan terus meningkat, harga jual kambing juga ikut bertambah,” ujarnya, saat ditemui Senin (10/6).

Lina mengungkapkan, dari berawal memiliki 10 ekor tiap tahun terus bertambah menjadi 200 ekor hingga 500 ekor. Sebab hasil penjualan terus membengkak. “Saat ini total sudah memiliki 2.500 ekor kambing,” tukasnya.

Ia mengaku, menjual kambing dengan kiloan. Sebab keuntungannya jauh lebih baik. “Saya menjual hitungan kilogram per ekor. Yakni Rp 67 ribu hingga Rp 79 ribu, dan biasanya tiap ekor bisa mencapai bobot 30 kg hingga 45 kg,” sebutnya.

Kisah Lina Wanita Tangguh Asal Plantungan Kendal, Geluti Ternak Kambing Miliki Ribuan Ekor Kambing. Foto : viant / sigijateng.id

Breeding jenis kambing yang diternak, Lina memiliki jenis Crosmolino, Tetsel, dan untuk pejantan jenis doker kepala hitam. Ia menyebut tidak ada kesulitan untuk menjualnya, sebab sudah memiliki banyak jaringan.

Untuk mencukupi kebutuhan pakan, Lina cukup memanfaatkan potensi lingkungan yang ada disekitarnya. Sebagai kebutuhan konsumsi serat dan karbohidrat untuk ternak kambing, diberikan makanan dari bahan baku sekam biji kopi dan singkong ketela.

“Daerah kami banyak sekali sumber makanan untuk mencukupi kebutuhan sumber serat dan karbohidrat bagi ternak. Kebanyakan masyarakat sekam biji kpi dibuang, itu saya manfaatkan. Sebab kandungan seratnya tinggi dan bagus untuk sumber makanan ternak,” ungkapnya.

Ditanya soal permintaan pesanan akan hasil ternak kambingnya, Lina mengungkapkan kebanyakan dikirim ke luar daerah. Seperti ke Jawa Barat, Jakarta, Bandung, Bogor, Makasar, Solo, Sleman dan Semarang.

“Sekali permintaan pengiriman 200 ekor hingga 500 ekor kambing. Saya kirim ke berbagai daerah. Terlebih menjelang hari raya Qurban seperti ini, permintaan kian meningkat,” ucapnya.

Berkat kegigihannya dalam usaha beternak kambing, bagi Lina kunci kesuksesan dalam menjalankan manajemen membutuhkan ketekunan dan ketelitian serta istiqomah. Permintaan  konsumen terhadap kambing yang diternaknya terus meningkat.

“Alhamdulilah, semuanya butuh ketekunan dan ketelitian untuk mencapai sukses,” pungkas Lina yang mengaku juga membuka pelatihan untuk beternak kambing. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini