CERPEN: Suara dari Perjuangan, Memenangi Pemilihan

Ilustrasi: Cerpen; Suara dari Perjuangan. ( foto pixabay)

SIGIJATENG.ID – Di pemukiman kecil itu, suara-suara kecil terkadang memunculkan gelegar yang menggetarkan jiwa. Ketika musim pemilihan Ketua RW tiba, kehidupan sehari-hari berubah menjadi medan perjuangan yang tak terduga.

Di antara para pemilih, ada seorang pria bernama Agus, yang seringkali terabaikan oleh orang-orang di sekitarnya. Ia adalah seorang pekerja keras, tetapi kehidupannya selalu berada di bawah bayang-bayang kemiskinan. Ia tidak pernah dianggap penting dalam pemukiman tersebut, dan di mata banyak orang, suaranya hanyalah seperti angin yang lewat.

Namun, ketika Agus memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Ketua RW, hal itu memicu keheranan di kalangan warga. Bagaimana mungkin seseorang yang dianggap tak berpengaruh dan tak punya apa pun, berani untuk mencalonkan diri?

Namun, Agus tak gentar. Ia menyadari bahwa ada kekuatan dalam kesederhanaan dan tekad yang kuat dalam ketidakberdayaan. Dukungan dari beberapa teman baiknya memicu api semangatnya yang selama ini terpendam.

Dengan tekad yang menggebu, Agus mulai mengkampanyekan visi dan misinya kepada warga. Meskipun terkadang diabaikan dan diremehkan, ia terus berusaha untuk menyuarakan kepentingan rakyat kecil seperti dirinya. Setiap sudut pemukiman menjadi panggung bagi perjuangannya, setiap pertemuan menjadi peluang bagi dirinya untuk menyampaikan harapan dan cita-cita.

Pemilihan Ketua RW semakin dekat, dan suasana semakin tegang. Calon-calon lain memiliki pengalaman dan dukungan yang lebih besar, tetapi Agus tidak menyerah. Ia mengandalkan kejujuran dan ketulusannya sebagai senjata utamanya.

Hari pemilihan tiba, dan warga berkumpul di aula pemukiman untuk memberikan suara mereka. Ketegangan terasa di udara, tetapi Agus memancarkan kepercayaan diri yang menular kepada para pendukungnya. Ia tidak hanya mencalonkan diri untuk posisi itu, tetapi juga mewakili suara-suara yang seringkali terpinggirkan.

BERITA TERBARU:

Saat penghitungan suara dilakukan, kejutan besar terjadi. Suara mayoritas jatuh pada Agus, pria yang sebelumnya diabaikan oleh banyak orang. Tangis haru dan tepuk tangan menggema di aula pemukiman, mengakui kemenangan yang tak terduga ini.

Agus tidak hanya menjadi Ketua RW, tetapi juga simbol perjuangan bagi mereka yang sering kali terpinggirkan. Ia membuktikan bahwa kekuatan sejati tidak selalu berada di tangan yang kuat atau dalam kedudukan yang tinggi, tetapi dalam tekad dan ketulusan untuk berjuang demi kebaikan bersama.

Dari situlah, cerita Agus menjadi sebuah inspirasi bagi seluruh pemukiman, mengajarkan kepada mereka bahwa setiap suara, setiap individu, memiliki potensi untuk mengubah dunia, asalkan mereka bersedia untuk berjuang demi itu. (*)

Disclaimer: Ini adalah cerita fiksi, jika ada kesamaan nama dan alur cerita hanya kebetulan belaka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini