MAGELANG (sigi jateng) – Pengelola Borobudur mengumumkan bahwa jumlah pengunjung PT Taman Wisata Candi Borobudur (TWCCB) menjelang musim libur Natal dan tahun bari 2024 sudah mengalami peningkatan sejak beberapa hari lalu.
Saat weekday, jumlah wisatawan yang datang bisa mencapai 4.000-5.000, meningkat dari sebelumnya sekitar 1.200-1.500 pengunjung. Meskipun ada peningkatan, namun TWCB tidak berani pasang target tinggi di akhir tahun.
“Berkaca pada pengalaman saat lebaran kemarin, dimana puncak kunjungan hanya mencapai 13.000 pengunjung. Sebelum pandemi Covid 19, jumlah kunjungan selalu diangka 20 ribu pengunjung. Jadi ini diluar ekspektasi,” ujar GM PT TWCB Jamal Mawardi dikutip dari lama beritamagelang.go.id, Kamis (21/12/2023).
Jamal mengatakan, kemungkinan ada dua faktor yang menjadi penyebab menurunnya kunjungan. Yang pertama, karena adanya pembatasan pengunjung yang diperbolehkan naik candi.
Setiap hari, kuota yang diperbolehkan hanya 1.200 orang saja. Pembatasan itu mempengaruhi minat wisatawan berkunjung ke Borobudur
Faktor lainnya, karena isu harga mahal sebesar Rp750 ribu yang sampai saat ini belum hilang.
“Isu harga mahal ini cukup mempengaruhi kunjungan wisatwan, karena banyak diantara mereka yang tidak mengetahui kalau tiket tanda masuk tidak sebesar itu,” ungkapnya.
Meski demikian, ia cukup bergembira karena di musim libur nataru ini, okupansi wisatawan yang naik candi juga meningkat. Dari yang sebelumnya dikisaran 900 orang, kini bisa tercapai 1.200 orang perharinya. Peningkatan jumlah wisatawan yang naik candi sudah terjadi sejak 3-4 hari lalu.
Untuk akhir tahun ini sendiri, TWCB menargetkan kunjungan bisa tembus diangka 105.969 orang. Karenanya, pihaknya sudah menyiapkan berbagai acara untuk menarik kunjungan, seperti menampilkan kesenian lokal.
“Konsepnya nanti kita ubah, kalau biasanya perform disatu tempat, kali ini akan keliling menuju ke kerumunan pengunjung. Jadi sifatnya mobiling,” ujarnya.
TWCB juga meningkatkan pelayanan untuk sambut wisatawan, seperti menyiapkan sarana dan prasara pendukung. Tujuannya agar wisatawan yang berkunjung merasa nyaman.
“Kita siapkan tempat parkir yang memadai seperti di belakang museum Samudra Raksa dan pintu 8. Juga loket cadangan agar tidak terjadi antrian panjang, sistem tiketing dan lain sebagainya,” imbuh Jamal.
Berapa harga tiketnya? Untuk tiket masuk Borobudur tidak ada peningkatan, masih normal seperti biasa. Yakni Rp 50 ribu/dewasa dan Rp 25 ribu/anak.
Sedangkan untuk wisatawan yang ingin naik candi, dikenakan tiket sebesarRp 150 ribu untuk wisatawan lokal. Sedang wisatawan asing USD 25 (Rp 325.000)/dewasa dan USD 15 (Rp 225.000)/anak. (asz)
Baca Berita Lainnya
- Dosen Teknik Elektro USM Melaksanakan Kegiatan PKM pada Siswa SMK Walisongo Semarang
- Optimalisasi Penggunaan Media Promosi Yang Efektif Untuk Menjaring Siswa Bersekolah di Kuncup Melati Semarang
- Dinas Pendidikan Jateng Larang Study Tour, DPRD Jateng: Sekarang Terapkan Kurikulum Merdeka, Kebijakan Itu Perlu Ditinjau Ulang
- Hadirkan Produk Unik dan Eye Catching Stand Dekranasda Jateng Diserbu Pembeli
- KONI Kota Semarang Gelar Raker, Mbak Ita Minta Pertahankan Juara Porprov 2026