Inilah Lima Rekomendasi Buku untuk Kesehatan Mental

Ilustrasi: Rekomendasi Buku untuk Kesehatan Mental. (foto instagram alvisyhrn)

SIGIJATENG.ID – Membaca buku tidak hanya sekadar hobi atau kebutuhan untuk mencari ilmu, ada banyak manfaat membaca buku untuk kesehatan fisik dan mental seseorang. Seperti yang kita tahu, bagi sebagian orang membaca buku adalah sebuah hobi.

Selain mendapat sejumlah informasi dan sebagai sarana edukasi, membaca pun mampu meningkatkan imajinasi dan memberi fungsi rekreasi. Tubuh seakan recharge setelah membaca. Berikut ini rekomendasi buku untuk menjaga kesehatan mental anda.

  1. Loving the Wounded Soul karya Regis Machdy

Banyak penderita depresi yang merasa buku ini sangat merefleksikan keadaan mereka. Buku ini dapat memberi gambaran seperti apa perjuangan mengatasi depresi.

Di awal buku ini, pembaca diajak untuk memahami tentang apa itu stres dan depresi. Selanjutnya, buku ini membahas ciri-ciri depresi dan berbagai faktor yang mempengaruhi keadaan depresi tersebut.

Dalam bukunya, Loving The Wounded Soul, Regis Machdi membahas kompleksitas depresi dalam istilah yang sangat mudah dipahami bagi pembaca awam sekalipun. Sebagai penyintas depresi, ia juga berbagi cerita dan pengalamannya mengatasi masalah depresi seseorang. Penulis memiliki latar belakang psikologis dan berusaha untuk mengeksplorasi depresi dari perspektif teoretis dan pribadi.

  1. The Things You Can See Only When You Slow Down karya Haemin Sunim

Buku ini cocok untuk anda yang ingin menenangkan diri dari rutinitas serba cepat. Buku ini mengajak pembaca agar lebih menikmati momen hidup yang tidak mungkin kembali.

The Things You Can See Only When You Slow Down memuat 8 chapters yang dicacah ke dalam beberapa sub-bab. Apa yang ditulis Haemin Sunim sungguh relevan dan rasanya membuat pembaca ingin nyeletuk “Damn, I can relate”.

Kemudian, tema yang diambil tidak jauh-jauh dari kehidupan sehari-hari. Menariknya, penulis juga mengaitkan “kesibukan yang sungguh melelahkan” ini dengan beragam hal dalam hidup. Bukan cuma soal pekerjaan, melainkan hubungan intra dan interpersonal, masa depan, sisi spiritual, dan lainnya.

  1. Loneliness is My Best Friend karangan Alvi Syahrin

Buku ini direkomendasikan oleh banyak pembaca yang merasa sulit berdampingan dengan kesepian. Pesan-pesannya dapat merasuk ke dalam hati pembaca sehingga anda akan merasa memiliki teman.

Beberapa pembaca memberikan ulasan,

“Kayak punya teman baru lewat buku ini , seperti kata penulisnya Tapi ini akan menjadi pertamanan yang unik. One of the most unique friendships you’ll ever have. Sungguh konsep perteman yang sangat unik, gimana gak unik coba, biasanya penulis buku itu menulisnya cuma satu arah, ini kayak lagi komunikasi dua arah antara penulis dan pembaca. Thanks Bang Ardi, kita bisa berteman lewat buku, dan rasa sepi Seunik itu pertemanan kita. Kita terhubung lewat sebuah buku. Buku ini jadi sarana pertemanan kita.”

  1. Filosofi Teras karya Henry Manampiring

Tidak semua masalah di dunia ini dapat anda kendalikan. Buku ini membantu anda untuk berdamai dan memilah masalah mana yang dapat anda selesai atau hanya perlu diserahkan kepada alam.

Buku ini menyederhanakan filosofi stoisisme ke dalam bahasa Indonesia menjadi filosofi teras. filsafat stoa tak semata menganjurkan hidup sederhana atau menerima nasib. Stoisisme alias filosofi teras, kian terasa relevan untuk masyarakat masa kini. Di Yunani kuno, ia lahir di masa peperangan dan krisis. Meski kita tak sedang terlibat perang fisik dengan bangsa manapun, banyak dari kita sedang “berperang” di media sosial.

  1. The Little Book of Sloth Philosophy karangna Jennifer McCartney

Belajar hidup dari hewan santai kungkang yang dapat membantu pembaca merasa lebih rileks. Kita hanyalah satu dor di dunia dan tak ada salahnya sesekali tidak cepat menjawab.

Buku ini menawarkan kepada anda tentang cara hidup nyaman di dunia yang berputar cepat dan penuh persaingan tak sehat. Caranya dengan meniru gaya sloth yang innocent.

Ia menjelaskan, memilih tidak melakukan sesuatu dalam hidupmu bukanlah masalah. Kalau orang lain menganggap masalah, itu bukan masalahmu. Hidup itu tidak perlu terus sibuk, selalu terhubung dengan orang-orang, dan produktif terus menerus.
Hidup lambat justru penting untuk kesehatan mental. Buat apa kaya kalau cepat mati, kira-kira begitu.

Buku-buku tersebut dapat anda dapatkan di e-commerce kesayangan maupun mengunjungi langsung toko buku di kota anda. Selamat membaca dan mengupgrade kesehatan mental ya! (akhida)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini