Hadir di KIT Batang, Menkeu Sri Mulyani Sebut Batang akan Jadi Kota Smart, Green, dan Friendly

Menkeu Sri Mulyani Indrawati saat hadir dalam penandatangan penyertaan modal negara (PMN) PT KIW di KIT Batang. (Foto: Dok.Prokompim Batang)

Batang (Sigi Jateng) – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) akan mentranformasikan Alas Roban menjadi kota yang smart, green, dan friendly terhadap investor, serta kota yang inklusi pada rakyatnya sendiri. 

KITB, kata dia, jenis transmormasi yang sangat ditunggu oleh Presiden Joko Widodo untuk menciptakan lapangan kerja sebagai upaya memulihkan ekonomi dari masa pandemi Covid-19.

“Indonesia akan bisa maju kalau kita berani untuk mentransformasikan diri dan kita bertanggungjawab mengawal tranformasi itu,” kata Menkeu saat seremonial penyertaan modal negara (PMN) PT KIW untuk pengembangan KITB, pada Jumat (11/3/2022) lalu.

Sri Mulyani menyampaikan penyertaaan modal negara (PNM) PT Kawasan Industri Wijayaksuma untuk pengembangkan kawasan Industri sebesar Rp 977 miliar memiliki tujuan dan objektif yang sangat jelas.

“KIT Batang memiliki fashion untuk memciptakan image sebagai tujuan destinasi investasi yang menunjukan daya kompetitif Indonesia,” kata dia.

Berbagai fasilitas infrastruktur, lanjut Sri Mulyani, dibangun oleh Negara menggunakan uang rakyat dengan tujuan agar kawasan menjadi zona pengeolahan eksport, zona logistik dan zona industri.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat berkunjung di KIT Batang, Jumat (11/3/2022). (Foto : Dok. Prokompim Batang)

“Dalam presentasi Pak Bupati Wihaji, tahun 2020 terjadi lonjakan jumlah pengangguran dari 18 ribu ke 28 ribu. Saya titip kepada Pak Bupati jangan sampai KITB masyarakat Kabupaten Batang malah menlonjak tingkat pengangguranya,” lanjutnya.

Menkeu mengapresiasi langkah Bupati Batang Wihaji dengan dikeluarkannya Perbup agar masyarakat Batang menjadi sumber tenaga lokal yang handal dan mampu berkompetisi.

“Saya titip Pak Bupati, raykatnya harus dilatih kemampuannya agar bisa berkompetisi. Kita tidak ingin muncul kawasan yang tertutup, ekslusif dan rakyat sekitarnya hanya melihat,” pintanya.

Ia pun tidak ingin uang negara dipakai untuk membangun KITB hanya diperuntukkan bagi para investor yang tidak ada manfaatnya untuk rakyat.

“Itu menurut saya tidak baik. Jadi masyarakat sekitar harus mendapat manfaatnya dan meningkat kesejahteraanya,” pungkasnya.

Untuk diketahui, hingga saat ini sudah ada sekitar 17 perusahaan atau investor dari penanam modal asing (PMA) yang telah menandatangani kesepakatan investasi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). (Dye)

Berita Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini