SIGIJATENG.ID – Setelah sukses dengan film bertema pendidikan seksual “Dua Garis Biru” kini sutradara Gina S. Noer kembali menghasilkan karya dengan tema yang sama berjudul “Like & Share”.
Film ini juga merupakan hasil dari kolaborasi antara Starvision dan Wahana Kreator untuk meluncurkan film yang mengeksplorasi kehidupan dari sudut pandang dua gadis remaja.
Film ini membahas trauma yang dialami dari diskoneksi dengan keluarga, kompleksnya seks di tengah pornografi yang tersebar di sosial media, hingga rapuhnya remaja putri mengalami kekerasan seksual baik langsung atau berbasis online.
Like & Share berkisah tentang dua orang remaja perempuan, Lisa dan Sarah, yang baru tumbuh menjadi dewasa. Mereka mulai mengeksplor dan mencari tahu berbagai hal yang menurut mereka baru di dunia ini.
Dua sahabat perempuan ini pun tengah mencari jati diri dan eksistensi dengan membuat konten ASMR YouTube yang memang menjadi hobi baru bagi kalangan remaja saat ini.
Namun ibunya melarang Lisa untuk berhenti membuat video di YouTube. Sebagai sahabat, Sarah hadir untuk mendukung Lisa.
Persahabatan mereka sangat solid, bahkan ketika ibu Lisa memintanya untuk berhenti membuat video, Sarah membantu Lisa untuk terus berkarya.
Hingga pada suatu saat, Sarah bertemu dengan seorang laki-laki dimana ia menaruh perhatian dan rasa suka pada laki-laki itu.
Sarah mulai menjalin hubungan dengan laki-laki itu yang ternyata memberinya pengalaman traumatis tak terlupakan seumur hidup.
Gina S. Noer menggandeng dua aktris muda yang tengah naik daun Aurora Ribero dan Arawinda Kirana sebagai pemeran utamanya.
Karakter perempuan Lisa dalam film Like & Share diperankan oleh Aurora Ribero sedangkan Sarah diperankan oleh Arawinda Kirana.
Aurora Ribero dan Arawinda Kirana tampil dengan apik memerankan karakter perempuan mereka masing-masing dalam film ini.
Mereka berhasil membuat penonton penasaran dengan kisah dua orang sahabat ini serta apa yang terjadi pada Lisa maupun Sarah.
“Kami membuat film LIKE & SHARE sebagai upaya mengurangi angka kekerasan dalam bentuk apapun.
Film ini membahas tentang trauma kekerasan seksual secara mendalam, tetapi tidak ditujukan untuk membuka kembali trauma korban/penyintas yang belum pulih.
Karena itulah, setelah berdiskusi dengan berbagai pihak, kami memutuskan bahwa film akan menampilkan Peringatan Menonton di awal film,” ujar Chand Parwez Servia, Produser film dari Starvision.
(akhida)
