Abu Erupsi Merapi Menipis, Jalur Pendakian Masih Ditutup

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Harso Susilo ujarnya, saat Konferensi Pers di Gedung A Lantai 1, Kantor Gubernur Jateng, Rabu (4/3/2020). ( foto aris syaefudin/ sigijateng)

SEMARANG (Sigi Jateng) – Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah menyatakan kondisi pascaerupsi Gunung Merapi, yang terjadi Selasa (3/3/2020) pagi mulai membaik. Hujan abu di sejumlah daerah pun sudah masuk kategori tipis.

Dari data, ada empat kecamatan di Boyolali yang mengalami dampak hujan abu sedang. Yakni Kecamatan Boyolali, Musuk, Mojosongo dan Teras. Dan, lainnya seperti Kecamatan Selo, Cepogo, Mojosongo, Bayudono dan Sawit hujan abu ringan.

Namun demikian, jalur pendakian masih ditutup dan aktivitas warga masih di radius tiga kilometer. Selain itu, Pemprov Jawa Tengah menerjunkan Tagana untuk penanganan di lapangan dan pengiriman bantuan masker.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Harso Susilo mengatakan, Tagana diterjunkan ke lapangan untuk membantu evakuasi saat erupsi terjadi. Selanjutnya melakukan pendataan baik kerusakan, kesehatan dan kondisi warga.

“Masih dilakukan pendataan, baik kesehatan, rumah yang terdampak dan lain sebagainya,” katanya saat Konferensi Pers di Gedung A Lantai 1, Kantor Gubernur Jateng, Rabu (4/3/2020).

Pihaknya memastikan erupsi Gunung Merapi kali ini tidak memakan korban jiwa maupun luka-luka. Bahkan, warga sudah kembali ke rumah masing-masing.

Namun, ia menyebut untuk bantuan logistik telah disiapkan dan dikirim ke lokasi dekat dengan daerah terdampak. Sehingga jika dibutuhkan dapat segera didistribusikan.

“Korban jiwa dan luka nihil. Untuk dapur umum tidak ada karena memang tidak ada yang mengungsi. Untuk bantuan logistik sudah kita kirim ke daerah terdekat dari daerah terdampak. Tapi informasi, abu sudah mulai tipis,” lanjutnya.

Tagana juga berperan untuk menanggulangi jangka panjang. Salah satunya dengan sosialisasi ke masyarakat terkait Gunung Merapi.

“Ada sosialisasi dari Tagana, bahkan sampai ke pelajar,” ucapnya.

Ditambahkannya, untuk penanganan erupsi Gunung Merapi telah disiagakan Tagana di sekitar gunung tersebut. Tagana Kabupaten Boyolali dengan 18 personel, Klaten 44 personel, dan Magelang 69 personel.

“Tagana masih siaga di sejumlah daerah terdampak,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga telah menyalurkan bantuan 2.500 boks masker ke daerah terdampak erupsi Gunung Merapi. Bantuan masker tersebut telah didistribusikan ke sejumlah daerah di Jawa Tengah yang terdampak erupsi Gunung Merapi. Diantaranya Kecamatan Selo, Cepogo, Boyolali, Usuk, Mojosongo, Teras, Bayudono dan Sawit.

“Total bantuan ada 8.000 masker. Tapi tahap pertama ini kita kirim 2.500 boks. Itu yang baru kami terima di tahap pertama dan sudah kita kirim,” tandasnya. (Aris)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini