Pengunjung Terus Menurun, Perpusda Kendal Terapkan Program Inklusi Sosial

Armada Perpusling, salah satu layanan program perpustakaan berbasis inklusi sosial guna meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.

SIGIJATENG.ID, Kendal – Ketertarikan masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan terutama perpustakaan daerah (Perpusda)  di Kota atau Kabupaten masih terbilang rendah. Di Kabupaten Kendal, masyarakat yang kerap mengunjungi Perpusda pada tahun 2017 hanya sekitar 2,5 persen.

Hampir setiap tahun jumlah pengunjung masyarakat Kendal khususnya yang ke Perpusda selalu mengalami penurunan. Angka itu mengalami penurunan pada tahun 2018 yakni sekitar 1,5 persen.

Kabid Perpustakaan Dinas Perpusatkaan dan Arsip Daerah Kabupaten Kendal, Setiadi Pujiharjo mengatakan faktor lokasi yang cukup jauh membuat warga enggan mengunjungi perpustakaan. Meski begitu, pihaknya terus mendorong masyarakat Kabupaten Kendal agar mendapat akses ke Perpustakaan. 

“Saat ini kami gencar melakukan perpustakaan keliling  agar dapat menjangkau masyarakat daerah terpencil untuk mendapatkan askes membaca. Kadang medan daerah mereka yang sulit terjangku membuat mereka enggan datang ke perpustakaan sehingga kami datang ke tiap daerah terpencil,” katanya, Selasa (7/5/2019)

Disampaikan, jika dalam waktu empat bulan terakhir ini,  perpustakaan keliling sudah bisa menjangkau sebanyak 2.439 warga dari 83 titik di daerah yang sulit terjangkau untuk mendapatkan akses membaca. Pepustakaan Keliling tersebut beroperasi setiap hari Senin-Kamis.

“Untuk jumlah armada kendaraan pepustkaan keliling saat ini ada sebanyak 3 unit. Meski begitu, kendaraan yang digunakan itu pun didesain untuk area yang sulit terjangkau,” terangnya.

Ia menambahkan saat ini pihaknya telah melakukan pembinaan terhadap enam perpustakaan desa agar menjadi perpustakaan percontohan bagi perpustakaan desa lainnya serta penerapan program perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Program perpustakaan berbasis inklusi sosial yakni menjadikan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran masyarakat untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.

“Harapannya enam perpustakaan desa ini menjadi virus kepada perpustkaan desa lainnya agar aktif menjadi pusat menggali ilmu bagi masyarakat desa, karena selama ini perpustakaan desa ada namun tidak aktif,” katanya.

Salah seorang pengunjung Perpusda Kendal, Aditya Prasetya mengaku bahwa dirinya kerap datang ke Perpustkaan Daerah Kendal. Setiap datang ke perpustakaan, ia membaca koran hari ini dan menikmati akses internet. 

“Sering datang, tapi tidak tiap hari, jika senggang saja. Selama saya disini, yang sering datang rata-rata para pelajar dan mahasiswa,” ujarnya. 
Kondisi perpustakaan daerah saat ini, menurut Aditya, sudah cukup mengakomodir kebutuhan pengetahuan kabupaten Kendal. Meski masih ada hal yang perlu ditambahkan, seperti berbagai macam koran dan buku-buku bacaan lainnya. (Dye) 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini