Garap Film Pendek, Sineas Muda Kendal Angkat Mitos Budaya Tradisi Kalang Obong

Angkat Geliat Industri Perfilman menuju taraf internasional, bekerjasama dengan Viu Short Indonesia para Sineas Muda Kendal berbakat garap film mitos dan tradisi budaya Kalang Obong disejumlah lokasi di Kabupaten Kendal. 

SIGIJATENG.ID, Kendal – Sineas anak anak muda Kendal berbakat dan memiliki segudang potensi dibidang industri sinematography berjuang keras mengangkat tradisi ritual masyarakat yang hingga kini masih menjadi mitos bagi warga Kabupaten Kendal khususnya dibuat sebuah karya kategori film pendek. 

Bekerjasama dengan Viu Indonesia, para sineas muda Kendal ini mengeksplore potensi yang yang dimiliki wilayah Kabupaten Kendal melalui program Viu Short. Yakni merekrut anak muda kreatif dan berbakat menggarap film yang akan bersaing dengan film dari sejumlah negara. 

Ketua Tim Inisiasi Komisi Film Daerah Kendal, Ardian Joeniarko mengatakan tema yang diangkat pada film Kalang Obong ini yakni mengenai konflik rasional dan budaya. “Diceritakan ada seorang perempuan suku kalang menjalin hubungan dengan laki-laki milineal. Suatu saat laki-laki tersebut melihat ritual kalang obong dan ada konflik serta cinta di dalam perjalanan film tersebut,” bebernya.

Diungkapkan, pada pembuatan film ini sebelumnya para talenta dan kreatif muda Kendal mendapatkan workshop. Lalu dilanjutkan dengan pematangan ide cerita yang dituangkan ke dalam film pendek ini. “Sebelumnya ada beberapa cerita yang akan diangkat, seperti mengenai pohon Kendal, sopir truk pantura dan kalang obong,” ungkap Ardian.

Rencananya film garapan para sineas muda Kendal ini akan tayang di bulan Mei 2020 mendatang dan ditayangkan di 17 negara. Menurutnya, melalui kerjasama dengan Viu Indonesia diharapkan komunitas film di Kendal lebih bergairah, maju dan berkembang.

Senior Vice President Marketing Viu Indonesia, Myra Suraryo berkesempatan berikan keterangan mengenai sejumlah program yang dimiliki Viu Short Indonesia dalam press conference dihadapan awak media, Sabtu (12/10).



Pembuatan film pendek yang dilakukan para sineas muda Kendal ternyata juga mendapat dukungan dan apresiasi dari Bupati dr. Mirna Annisa M.Si. Dikatakan, industri kreatif di Indonesia khususnya Kendal memiliki peluang besar untuk terus dikembangkan. Industri dibidang sinematography ini diyakini akan mampu menjadi motor penggerak baru dan semangat terhadap kegiatan ekonomi di dalam negeri.

“Dunia komunikasi merupakan dunia yang serba dinamis, setiap tahun, bahkan setiap bulan menciptakan hal yang baru. Dengan diadakannya Viu Shorts di Kendal merupakan kesempatan bagi kawula muda Kendal agar terus berinovasi dalam memberikan ide segar dalam mengemas kreativitas, gaya orisinil dan khas sesuai dengan jati diri daerah sendiri,” harapnya.

Sementara itu, Senior Vice President Marketing Viu Indonesia, Myra Suraryo mengatakan melalui penggarapan film ini harapannya memberi wadah bagi sineas muda Kendal dan komunitas film serta seni budaya di Kendal tidak hanya sekedar menjadi penonton saja. Justru keterlibatan sineas muda Kendal menjadi kesempatan tersendiri bisa terjun langsung merasakannya selama proses pembuatan film berjalan. 

“Kita ingin mengubah paradigma konsumtif masyarakat yang hanya bisa menonton, tetapi melalui Viu Short ini berkontribusi dengan karya anak-anak muda Kendal. Mereka diberi pelatihan dan workshop pembuatan film, diberi ruang membuat ide cerita dan dituangkan melalui film pendek,” jelasnya.

Myra menyampaikan, jika program Viu Short ini sudah berjalan di 17 kota pada musim pertama tahun 2018-2019, dan musim kedua ini Kendal menjadi salah satu kota yang dituju. Ditambahkan, saat ini project pembuatan film Viu mengangkat mitos, budaya yang melekat di masyarakat. 

“Apa yang menjadi keunikan dari kota yang kita singgahi diangkat menjadi karya film yang nantinya bersaing dengan karya dari negara luar baik di Asia maupun Eropa. “Kita ingin mengangkat keunikan Indonesia yang menjadi daya tarik internasional,” imbuh Myra.

Menurut rencana, film yang berjudul Kalang Obong ini telah selesai penggarapannya. Nanti, akan ditayangkan di 17 negara untuk diikutkan dalam sejumlah festival film bertaraf international lainnya. (Dye) 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini