Digelontor Rp 150 M, Bendungan Karet di Banjir Kanal Barat Bisa Jadi Daya Tarik Wisatawan

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Ruhban Ruzziyatno

SIGIJATENG.ID, Semarang – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Semarang terus melakukan upaya penyelesaian pembangunan bendung karet di Sungai Banjir Kanal Barat.

Bendung yang dibangun di Jalan Madukoro atau Kokrosono ini, sudah mencapai proses pengerjaan mencapai 80%.

Bendungan karet tersebut memiliki beberapa fungsi. Seperti saat musim hujan, air yang masuk di Sungai Banjir Kanal Barat bakal ditahan oleh bendung. Saat ketinggian air mencapai elevasi 2,5 meter, maka air langsung didorong oleh karet bendungan ke hilir sungai dan masuk ke laut.

Pada musim kemarau, bendung karet sepanjang 155,5 meter itu juga berfungsi sebagai long storage  yang dapat menampung sekitar 700.000 meter kubik air.

Fungsi bendung karet tersebut juga untuk mencegah pencemaran air sumur, mengingat rumah-rumah warga di area Simongan memiliki sumur yang airnya asin.

“Bendung karet tersebut nantinya berfungsi untuk menahan intrusi air laut, menjaga debit air, dan mendorong penggelontoran sedimentasi sungai agar bisa sampai ke laut”, ujar Kepala BBWS Pemali Juana, Ruhban Ruzziyanto, Rabu (13/2/2019).

Lebih lanjut, Ruhban menerangkan, pembangunan bendung karet ini menghabiskan dana anggaran sekitar Rp 150 miliar.

Selain itu, lokasi bendung karet tersebut yang tidak jauh dari water fountain, menurutnya, bisa menjadi daya tarik wisata.

“Jadi, antara water fountain dan bendung karet nanti bisa dipakai untuk rekreasi, lomba dayung, dan kegiatan lainnya,” tukasnya (dian)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini