Protes! Puluhan Emak-emak di Kota Pekalongan Orasi Geruduk Kantor PAM Tirtayasa, Ini Masalahnya

Puluhan emak-emak kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, menggelar aksi protes di kantor PAM Tirtayasa, Rabu (24/1) sore. Foto: Istimewa

Pekalongan (sigijateng.id) – Puluhan emak-emak RW 8, Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara menggelar aksi protes di depan kantor Perumda Air Minum (PAM) Tirtayasa Kota Pekalongan pada Rabu (24/1) sore.

Kehadiran mereka ke kantor tersebut yakni memprotes terkait pelayanan BUMD milik pemkot yang ditengarai justru membebani masyarakat. Pasalnya, kualitas air yang diterima selama ini kondisinya kotor dan berpasir.

“Iya warnanya kotor, kadang bikin gatel dan kualitasnya sangat buruk. Harus dinep (dibiarkan dulu) baru bisa dipakai. Sudah tiga tahun ini kayak gitu,” ujar Mutamainah usai beraudiensi dengan pihak manajemen PAM Tirtayasa,.

Ia juga menyebut jika warga keberatan membayar tunggakan karena kondisi air jarang bisa dipakai, apalagi untuk dimasak. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga harus beli air dari luar.

“Ada yang tiap hari beli air Rp10 Ribu. Kalau keluarganya banyak yang nyampai Rp20 Ribu. Kayak gitu terus,” beber wanita yang mengaku sudah berlangganan sejak 10 tahun lalu ini.

Menurutnya, jika kondisi air tersebut tidak berubah dan masih tetap sama. Seluruh warga RW 08 akan kembali melakukan aksi demonstrasi lagi.

“Kalau bisa secepatnya diselesaikan, Kalau tidak ada solusi, bagaimana mereka akan membayar bulan demi bulan tanpa akhir?” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Pelanggan PDAM Tirtayasa Kota Pekalongan, Subagyo saat dikonfirmasi menjawab, tuntutan warga. Pihaknya menyatakan sedang mencari solusi terbaik.

“Jika ada keluhan dari pelanggan, mereka sudah bisa menghubungi kami dan akan mendapatkan respon. Perusahaan siap untuk memperbaiki dan memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat,” kata Subagyo.

Pihak teknis juga akan melakukan pencucian pipa secara rutin untuk memastikan kualitas air baku disuplai oleh PDAM Tirtayasa.

“Sebagian besar air yang kami sediakan digunakan untuk mandi dan mencuci. Hanya sebagian kecil yang digunakan untuk minum. Keputusan terkait hal ini akan mempertimbangkan kebijaksanaan kami untuk memberikan sosialisasi yang memadai kepada pelanggan. Kami akan segera mengatasi masalah yang ada,” ucapnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini