Gegara Sekarung Pasir, Nyawa Tetangga Sendiri Dihabisi, Ini Kronologinya

Ilustrasi. Foto: Istimewa

Klaten (sigijateng.id) – Peristiwa pembunuhan terhadap korban Mbah Harto warga Dusun Wonorejo, Desa Bulusan, Kecamatan Karangdowo, Klaten berakhir tragis. Pasalnya, hanya gegara sekarung pasir, Suyadi (56), pelaku pembunuhan nekat menghabisi tetangganya sendiri.

Hal itu terungkap dalam konferensi pers ungkap kasus yang digelar Kapolres Klaten AKBP Warsono kepada wartawan di Mapolres Klaten didampingi Kasat Reskrim AKP Yulianus Dica Ariseno Adi dan Kanit Pidum Ipda Febrianti Mulyadi, Senin (4/3/2024).

“Motif dan modusnya, karena tersangka merasa kesal atas perbuatan korban yang telah mengambil pasir miliknya sebanyak satu karung plastik dan hendak mengulang untuk mengambil kedua kalinya,” terang Kapolres Klaten AKBP Warsono.

Dijelaskan Warsono, korban mengambil pasir di depan rumah pelaku pada Minggu (3/3/024) sekitar pukul 02.00 WIB. Pelaku saat itu terbangun.

“Pelaku terbangun dari tidur dan melihat dari dalam rumah namun sempat mendiamkan sampai korban selesai mengangkut pasir dengan karung plastik,” jelasnya.

Saat korban hendak mengambil pasir yang kedua kalinya, lanjut Warsono, sekitar pukul 02.45 WIB pelaku langsung keluar rumah. Pelaku kemudian mendorong korban hingga jatuh.

“Pelaku diam-diam keluar rumah dan dari belakang korban didorong hingga jatuh telungkup. Lalu diduduki punggungnya, kepala korban dipukul dengan tangan kanannya berulang kali,” ungkap Warsono.

Menurutnya, setelah memukul dengan tangan, pelaku juga memukul kepala korban dengan batu bata empat kali kena kepala belakang. Setelah korban tidak berdaya kemudian diseret.

“Saat korban tidak berdaya diseret sekitar 30 meter dimasukkan ke dalam saluran air bersama sepeda korban. Sekitar pukul 06.30 WIB korban yang terapung ditemukan tetangga yang hendak buang sampah,” tuturnya.

Sedangkan saksi Sudarmi, sambung Warsono, yang juga tetangga pelaku kemudian memberitahukan ke anaknya. Mereka lalu memberitahu ke warga lainnya. “Memberitahu ke tetangga lainnya dan ke Polsek Karangdowo. Jadi motif dari pelaku ini karena merasa kesal karena korban telah mengambil pasir miliknya,” imbuh Warsono.

Tersangka Suyadi yang merupakan pelaku pembunuhan saat dihadirkan dalam konferensi pers mengatakan saat malam kejadian dia mendengar ada suara orang mengambil pasir di depan rumahnya. Yang pertama dia biarkan pasir dibawa dengan plastik ke timur.

Di hadapan wartawan, dia mengakui perbuatannya membunuh Mbah Harto yang masih tetangganya. Dia mengaku dendam dengan tetangganya itu gegara urusan pasir.

“Malam hari saat saya tidur mendengar orang mengisi pasir dalam kresek, srek..srek..srek gitu sekitar pukul 01.30 WIB. Terus si korban bawa pasir dibawa ke timur, lalu dibawa pulang,” kata Suyadi saat dihadirkan di Mapolres Klaten, Senin (4/3/2024).

Melihat pasir di depan rumah diambil, Suyadi mengaku mulai dendam. Kemudian dia menunggu orang yang mengambil pasirnya. “Terus saya dendam. Saya tunggui lagi mbok menawi (barangkali) datang lagi,” ucap Suyadi.

Ternyata, ungkap Suyadi, korban datang lagi. Saat mengambil pasir kedua kalinya itulah korban dirangkulnya dan dihantamnya.

“Saya rangkul, saya hantam pakai batu bata sekitar empat kali, yang batu sekitar empat kali. Tidak (korban tidak melawan), ya tahu kalau itu tetangga, tetangga tengah,” kata Suyadi.

Setelah lemas, sebut Suyadi, tubuh korban diseret ke selokan dimasukkan selokan. Bersama sepeda ontel korban. “Lalu sepeda saya uncalkan (lempar) ke sungai. Tidak punya masalah sama sekali, tidak pernah kerja, saya menyesal,” imbuh Suyadi yang mengaku kenal akrab dengan korban.

Suyadi juga mengaku sebelum memukuli korban dengan batu bata, juga memukul menggunakan tangan. Tangannya sampai bengkak. “Saya pukul pakai tangan juga sampai tangan saya bengkak,” pungkas Suyadi.

Sementara itu, barang bukti berupa pakaian pelaku, batu bata, pasir seper empat karung plastik, dan sepeda ontel korban dihadirkan.

Menurut informasi yang diperoleh sebelumnya, seorang kakek, Harto (78) warga Dusun Wonorejo, Desa Bulusan, Kecamatan Karangdowo, Klaten ditemukan tewas di selokan. Di jalan dekat korban, ditemukan darah di sekitar lokasi. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini