SIGIJATENG.ID – Bagi warga Kudus tentu tidak asing dengan makanan intip ketan. Namun kuliner tradisional itu hanya bisa dijumpai satu tahun sekali, yakni menjelang Ramadan.
Saking uniknya, intip ketan menjadi salah satu primadona kuliner di Jawa Tengah, dalam menyambut Ramadan.
Ya, bila ingin menikmati makanan berbahan beras ketan dengan parutan kelapa ini, masyarakat harus menunggu gelaran tradisi Dandangan di Menara Kudus. Itu pun harus susah payah mencari stand penjual di antara seribuan stand bazar yang lain.
Seperti stand intip ketan milik Layli, yang buka selama rangkaian tradisi Dandangan di sekitar Menara Kudus, berlangsung. Ia bersama suaminya buka dari pukul 16.00 hingga 22.00 WIB.
Di bawah tenda sederhana, Layli membuat intip ketan dengan peralatan tradisional. Beras ketan yang sudah dimasak dicampur dengan parutan kelapa.
Kemudian dipanaskan di atas cobek tanah dengan tungku api. Ketan dibuat berbentuk pipih ditaburi gula pasir di atasnya.
Setelah masak, warnanya akan sedikit coklat pada permukaan dan hitam pada bagian dasar. Warna tersebut menyerupai kerak nasi yang gosong, atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan intip. Kemudian, baru disajikan dan dibungkus dengan daun pisang. Rasanya enak dan gurih, tak kalah nikmat dengan jajanan kekinian.
Layli mengatakan, dia menjual intip ketan saat tradisi Dandangan saja, yakni beberapa hari menjelang Ramadan.
“Intip ketan ini hanya ada saat Dandangan. Ya, satu tahun sekali. Selain waktu itu sulit mencarinya,” paparnya, Senin (11/3/2024)
Dikatakan, intip ketan menjadi ciri khas makanan menjelang Ramadan, karena diyakini memiliki erat kisah dengan Sunan Kudus. Dulu, Sunan Kudus suka menikmati intip ketan dengan kopi.
“Ceritanya dulu Sunan Kudus itu ngopi sambil menikmati intip ketan. Lalu, jadilah makanan khas, apalagi munculnya hanya saat jelang Ramadan,” ungkapnya.
Ali, salah seorang pelanggan intip ketan mengatakan, ia datang ke Dandangan salah satunya untuk berburu intip ketan.
“Iya, ini adanya cuma saat Dandangan. Rasanya enak dan gurih,” tandasnya. (asz)
Baca Berita Lainnya
- MTQ Nasional XXX Tahun 2024 Berakhir, Tuan Rumah Peringkat Pertama, Jateng Peringkat 16
- Pecah Telor, Tiga Srikandi Jateng Berhasil Rebut Emas Pertama Panahan PON XXI 2024
- Kegiatan Bakti Profesi Apoteker dan Donor Darah di Dukuh Curidan: Sukses Besar dan Antusiasme Tinggi
- Karate Jateng Raih Emas di PON XXI Setelah 16 Tahun, Didapat dari Nomor Kata Beregu Putra
- Kunjungan Tim USM ke KRI Songkhla Buka Peluang Kolaborasi Pendidikan Internasional