PW DMI Se-Jawa dan Bali Kumpul di Semarang Desak PP DMI Segera Gelar Muktamar

PW DMI se Jawa dan Bali berkumpul di Semarang desa PP DMI segera melakukan muktamar. ( foto dmi jateng)

SEMARANG (sigiijateng.id) –  Pimpinan Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) gelar Rakerwil dan Halaqah di Kota Semarang Jumat dan Sabtu (24-25 Pebruari). Acara ini tergolong luar biasa, karena juga dihadiri oleh sejumlah pengurus PW DMI) se-Jawa Bali.

Di sela acara halaqah PW DMI se Jawa dan Bali menggelar pertemuan untuk membahas usulan Muktamar kepada Pimpinan Pusat DMI (PP DMI). Usulan dilakukan dengan tujuan untuk menyelamatkan organisasi, mengingat masa kepengurusan pusat DMI telah berakhir tahun 2022 lalu dan hingga kini belum Muktamar.

Hadir utusan dari PW DMI Jawa Tengah Ahmad Rofiq dan Imam Yahya, PW DMI Jawa Timur Muhadi, PW DMI Provinsi Jawa Barat Ahmad Sidik dan Mursyid Toha, PW DMI DKI Jakarta Ahmad Habibi, serta PW DMI Provinsi Banten Boy Tirta Sumriyadi.

“Berdasar usulan dari beberapa pimpinan wilayah, kami mengusulkan agar Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia agar segera menyelenggarakan Muktamar DMI pada Juli tahun 2023. Ini dalam rangka menyelamatkan organisasi sesuai dengan AD/ART organisasi,” ujar Sekretaris Umum PW DMI Jawa Tengah, Imam Yahya, membacakan hasil diskusi Pimpinan Wilayah (PW) DMI se-Jawa Bali.

Diskusi tentang masjid berlangsung dengan munculnya usulan dari para pimpinan wilayah. Satu di antaranya adalah perlunya Muktamar untuk memberikan kepastian soal kelanjutan organisasi.

Para pihak bersepakat untuk mengusulkan hasil diskusi tersebut secara langsung kepada Ketua Umum Pimpinan Pusat DMI H Jusuf Kalla. Usulan ini juga sebagai kepedulian pengurus di tingkat wilayah untuk membesarkan organisasi sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga DMI.

Ketua PW DMI Provinsi Yogyakarta Muhammad bersepakat usulan Muktamar bersumber dari hasil diskusi para ketua PW DMI Jawa Bali. Muktamar DMI harus dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku. “Kami mendorong Munas sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang berlaku,” timpal Muhammad, Ketua PW DMI Provinsi Yogyakarta.

Setidaknya terdapat lima poin diskusi, selain soal muktamar, juga soal masjid sebagai pusat syiar agama yang moderat, menjaga masjid agar jangan dijadikan sebagai tempat kampanye politik, serta mendorong masjid mengoptimalkan potensi DMI untuk kemandirian organisasi.

Ketua Pengurus Pusat DMI, Munawar Fuad Noeh mengapresiasi kegiatan PW DMI Jateng yang telah menggelar Rakerwil dan Halaqoh. Masjid adalah nama sebuah sarana ibadah. Hasil halaqoh bisa ditularkan kepada DMI lainnya di daerah lain. Rakerwil dibuka Kepala Kesbangpol Jateng Haerudin mewakili Gubernur Jateng.

Rakerwil dan halaqoh menghadirkan narasumber, Abu Rokhmad selaku Staf Ahli Menag sebagai narasumber menyampaikan pentingnya pengembangan nilai-nilai moderasi bagi masjid.  Sedangkan materi lainnya terkait pemberdayaan zakat disampaikan oleh Prof Dr KH Noor Ahmad selaku Ketua Baznas bertema penguatan masjid sebagai pusat perekonomian ummat. (aris)

Berita terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini