Pengungsi Banjir Dipindahkan ke Diklat, Wanita dan Anak Diprioritaskan

Plt Walikota Semarang Hevearita Gunaaryanti Rahayu saat membantu memasukkan logistik pengungsi korban banjir perumahan Dinar Indah Meteseh Tembalang yang akan diungsikan ke gedung Diklat milik Pemerintah Kota Semarang, Jum'at 6 Desember 2023. (Foto. Mushonifin/sigijateng.id)

SEMARANG (Sigi Jateng) – Para korban banjir perumahan Dinar Indah Meteseh Tembalang diungsikan ke gedung Diklat milik Pemerintah Kota Semarang yang tidak jauh dari lokasi kejadian, Jumat malam (6/1/2023). 

Proses pemindahan pengungsi dari Masjid Ar-rahmah Dinar Indah ke Balai Diklat langsung dilakukan pada malam pukul 20.00 WIB.

Plt Walikota Semarang Hevearita Gunaaryanti Rahayu memastikan wanita dan anak-anak dipindahkan terlebih dahulu. 

“Anak-anak dan wanita nanti dibawa ke Balai Diklat, nanti kebutuhan makanan akan kami cukupi.Tadi juga ada korban jiwa, katanya berkebutuhan khusus, dan sodaranya sedang bekerja. Tapi sudah di urus ke RSWN,” ujarnya. 

Mbak Ita begitu sapaannya, sempat berbincang dengan salah satu orang warga penyebab banjir yang terjadi di perumahan ini. Selain karena tanggul Sungai Pengkol Jebol, daerah perumahan ini juga merupoakan daerah cekungan.

“Ini terjadi karena daerah cekungan, sehingga kerap terendam banjir dan diperparah dengan tanggul sungai yang jebol,” kata saat berbincang dengan salah satu warga.

Diinformasikan bahwa banjir bandang yang kerap melanda RT 6 RW 26 Perumahan Dinar Indah tersebut dikarenkan pembangunan perumahan yang tidak layak. Sehingga Mbak Ita ingin pengembang bertanggungjawab. Namun menurut informasi yang dihimpun, pihak pengembang melarikan diri. 

“Selain itu aset yang ada di perumahan tersebut juga belum diserahkan,” ujar Mbak Ita Geram.

Ia menjelaskan, jebolnya tanggul di Perumahan Dinar Semarang ini dikarenakan curah hujan yang tinggi dan kiriman air dari Ungaran. Total korban yang terdampak dari banjir bandang di Perumahan Dinar Indah Semarang itu 37 KK dan 184 jiwa.

“Dua hari yang lalu hampir meluap, tapi tidak sampai banjir. Dinar Indah ini memang langganan banjir kalau curah hujan tinggi,” bebernya.

Selain itu karena sudah terjadi beberapa kali, Ita sudah meminta warga untuk pindah karena lokasi berada di daerah cekungan sungai yang cukup rawan. 

“Ahamdulillah tadi mereka akhirnya mau pindah setelah beberapa waktu yang lalu tidak mau,” timpalnya.

Lebih jauh dari itu Ita menyebut jika dia sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) karena sungai Pengkol ini merupakan wewenang pemerintah pusat. Namun Pemkot Semarang, melalui DPU akan membuat tanggul sementara.

“Kita sudah berkoordinasi dengan BBWS, aliran sungai ini ke Pucang Gading dan Sungai Babon. Saya minta warga tetap waspada, karena curah hujan masih tinggi. Tapi tadi DPU bilang, dari bendungan Ungaran sudah mulai surut,” katanya.

Untuk sementara ini Pemkot Semarang sudah melakukan sejumlah tindakan seperti mengirimkan batuan logistik dan batuan makanan, karena dapur umum yang seharusnya ditutup kemarin sore, kembali diaktifkan. 

“Di Balkot masih punya dapur umum yang seharuanya sudah tutup sore ini, mendengar ini akhirnya dapur umum menyiapkan sampai malam ini. Kami langsung kirim,” jelasnya. (Mushonifin) 

Berita Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini