Mahasiswa KKN UIN Walisongo Dampingi Pelaku UMKM Cara Tingkatkan Pemasaran

Mahasiswa KKN UIN Walisongo di Desa Pekuncen Pegandon Kendal saat berkunjung ke Pelaku UMKM. ( foto tim kkn)

SIGIJATENG.ID – Kelompok mahasiswa KKN MIT – 16 Posko 64 Desa Pekuncen Kecamatan Pegandon Kendal melakukan kunjungan ke salah satu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak di bidang pembuatan tas keranjang anyaman dari strapped band bekas yang ada di desa itu, Kamis (13/7/2023).

Salah satu tujuan mahasiswa KKN MIT 16 Posko 64 pada pengembangan UMKM tas keranjang anyaman sebagai bagian dari upaya mereka untuk mendorong kemandirian ekonomi wilayah tersebut.

Selama melakukan kunjungan, mahasiswa memberikan pendampingan langsung kepada pemilik UMKM dalam hal pemasaran agar dapat menjangkau pembeli yang lebih luas lagi. Serta memberikan pendampingan teknis untuk mengembangkan teknik produksi tas keranjang anyaman yang inovatif menggunakan strapped band bekas.

Mereka memberikan pelatihan kepada pengusaha UMKM mengenai cara mempersiapkan bahan baku, teknik anyaman yang efektif, serta cara menghasilkan produk berkualitas tinggi.

Salah satu pengusaha UMKM, Jumroh mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa KKN atas kunjungan dan pendampingannya.

“Kedatangan mahasiswa KKN MIT 16 Posko 64 sangat berarti. Mereka tidak hanya memberikan panduan teknis yang berharga tetapi juga berbagi ide-ide kreatif dalam mendesain serta memasarkan produk tas anyaman. Dengan bantuan mereka, saya dapat meningkatkan kualitas produk kami dan meningkatkan pendapatan,” kata Jumroh, seorang pria yang sudah menekuni usaha ini selama kurun waktu 2 tahun.

Selama kunjungan tersebut, mahasiswa KKN juga membantu UMKM dalam hal pemasaran. Mereka memberikan saran tentang strategi pemasaran yang efektif, serta peningkatan online presence melalui media sosial, penggunaan platform e-commerce, dan cara membangun merek yang kuat. Tujuan dari pendampingan ini adalah untuk membantu UMKM menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan produk.

Selain itu, mahasiswa KKN juga mendorong pengusaha UMKM untuk mengadopsi prinsip-prinsip keberlanjutan dan ramah lingkungan dalam produksi tas keranjang anyaman. Mereka memberikan saran tentang penggunaan bahan baku bekas yang dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan memberikan nilai tambah pada produk mereka.

Ketua kelompok mahasiswa KKN, Win Fahrul Reza, menjelaskan pentingnya upaya ini. “Kami ingin, melalui KKN, kami dapat memberikan kontribusi yang berarti kepada masyarakat. Dalam kunjungan kami ke UMKM tas keranjang anyaman, kami berusaha untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka, serta memperkenalkan praktik bisnis yang berkelanjutan. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan keluarga mereka sambil menjaga kelestarian lingkungan,” kata dia. (arif/*)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini