Emak-emak Dilawan, Aksinya Menghadang Truk Dump Tambang di Pati Bikin Heboh

Tangkapan layar videoa emak-emak menghadang truk tambang di jalan Desa Wegil Kecamatan Sukolilo, Senin (7/8/2023). Foto: Tangkapan layar

Pati (sigijateng.id) – Sebuah video yang memperlihatkan seorang emak-emak mengadang truk muatan tambang di jalanan Desa Wegil, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, beredar di sejumlah grup WhatsApp. Ternyata emak-emak itu merasa kesal oleh jalanan yang rusak dan berdebu, diduga imbas dari aktivitas truk tambang.

Pada video pertama yang berdurasi 10 detik terlihat emak-emak sedang mengadang truk tambang yang melintas di jalanan. Kemudian pada video kedua yang juga berdurasi 10 detik memperlihatkan jejeran truk tambang sedang dihentikan sejumlah emak-emak.

Begitu ditelusuri, ternyata peristiwa itu terjadi di jalanan alternatif Kudus-Pati-Grobogan, tepatnya di Desa Wegil, Kecamatan Sukolilo. Kepala Desa Wegil, Heri Priyanto membenarkan adanya aksi emak-emak mengadang truk tambang.

“Itu terjadi pada hari Senin (7/8). Hampir 50 emak-emak datang ke balai desa jam 10.00 WIB. Di sini emak-emak itu demo terkait keberadaan tambang, tapi bukan demo tambangnya,” kata Heri kepada awak media, Selasa (8/8/2023).

Heri mengatakan ada tiga tuntutan yang disampaikan warganya. Pertama, mereka meminta penyiraman jalan. Sebab akibat truk tambang, jalanan Desa Wegil jadi berdebu.

“Kemarin ada tiga permintaan dari emak-emak, pertama terkait dengan penyiraman harus pihak tambang menyiram jalan terkait dengan debu,” kata Heri.

Kedua, warga meminta pengelola tambang mengatur jam operasional truk tambang. Warga meminta agar truk tambang tidak melintas sebelum jam 7 pagi. Ketiga, melarang truk tambang menurunkan muatan di sembarang jalan.

“Terkait jam operasional, emak-emak mempunyai anak-anak sekolah. Penginnya di atas jam 7, sehingga anak-anak yang sekolah tidak terganggu,” jelas Heri.

“Ketiga, mintanya (muatan) jangan diturunkan sembarangan, mengganggu, jalan rusak. Minta (muatan) dikasih terpal biar menjaga keselamatan,” sambungnya.

Heri menerangkan, debu jalanan muncul tiap musim kemarau. Selain itu, banyak truk tambang yang melintas dari Sukolilo menuju Kudus. Sebagian truk tambang itu tidak menutup muatannya.

“Terkait dengan debu sudah lama, sejak ada tambang. Kalau masa kemarau seperti ini debunya sangat mengganggu, banyak terkena penyakit pernapasan,” terangnya.

Ia menambahkan, warga memberikan waktu selama tiga hari ke depan. Jika tidak ada tindak lanjut dari pihak terkait, maka akan dilakukan penutupan jalan di Desa Wegil. “Kalau tidak ada tindak lanjut, emak-emak mau menggeruduk balai desa lagi, jalan mau ditutup, tidak boleh lewat,” jelasnya.

Terpisah, Kapolsek Sukolilo AKP Sahlan mengaku segera memediasi pihak warga serta pihak truk tambang yang melintas di Wegil. “Kita segera memanggil dari warga dan pihak tambang,” ujar Sahlan melalui telepon selularnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini