Berkunjung ke Semarang Ganjar dan Istri Jemput Megawati di Bandara Ahmad Yani

Ganjar dan Istri menjemput Ikut Megawati di Bandara. ( foto humas pemprov jateng)

SEMARANG (sigijateng.id) – Presiden ke-5Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri melakukan kunjungan ke Kota Semarang, Senin (30/1/2023). Kedatangannya disambut langsung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berserta sejumlah kepala daerah di Jawa Tengah.

Megawati berkunjung ke Semarang untuk menghadiri pelantikan Hevearita Gunaryanti Rahayu sebagai Wali Kota Semarang. Ia berserta rombongan tiba di Bandara Ahmad Yani Semarang sekitar pukul 11.11 menggunakan pesawat khusus. Ganjar didampingi istri, Siti Atikoh, serta para kepala daerah sudah menunggu di tempat transit Bandara Ahmad Yani.

Setelah transit sekitar 15 menit, rombongan Megawati Soekarnoputri beserta Ganjar Pranowo langsung menuju ke Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah. Sesampainya di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Megawati mendapatkan sambutan meriah dari masyarakat Kota Semarang. Mereka memenuhi halaman parkir Kantor Gubernur Jawa Tengah sejak pagi.

“Selamat datang sosok yang sangat kita rindukan. Terima kasih atas kehadiran Bu Megawati Soekarnoputri. Kita berbahagia karena Bu Mega berkenan hadir dalam pelantikan ini,” kata Ganjar saat memberikan sambutan dalam Pelantikan Wali Kota Semarang sisa masa jabatan 2021-2025 di Gedung Gradhika Bhakti Praja.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyapa rombongan yang mendampingi Megawati Soekarnoputri. Di antaranya Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati. Juga Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sekaligus mantan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

“Terima kasih sudah hadir Pak Hasto dan seluruh jajaran DPD PDI Perjuangan. Hadir juga Bu Bintang, terima kasih sudah hadir. Pak Hendi terima kasih sudah hadir. Juga seluruh kawan-kawan kepala daerah dan kader PDI Perjuangan yang hadir,” ujar Ganjar.

“Keberadaan Ibu di tengah-tengah kami ini adalah suntikan energi luar biasa bagi kami agar lebih bersemangat bekerja dalam melayani masyarakat,” kata Ganjar dalam sambutannya.

Ganjar mengatakan, saat ini ada sembilan kepala daerah perempuan di Jawa Tengah. Tujuh di antaranya kader dari PDI Perjuangan. Antara lain Bupati Purbalingga, Bupati Klaten, Bupati Sukoharjo, Bupati Demak, Bupati Grobogan, dan Bupati Sragen.

Ganjar membeberkan, PDI Perjuangan adalah partai yang melahirkan kepala daerah perempuan terbanyak. Dari 43 kepala daerah perempuan di seluruh Indonesia, 14 diantaranya adalah kader PDI Perjuangan. Jika ditambah dengan 9 wakil kepala daerah, maka PDI Perjuangan kini memiliki 25 pemimpin daerah perempuan.

Inilah manifestasi spirit Marhaenisme dan Sarinah di era modern,” ucap Ganjar.

Ganjar mengatakan, kehebatan kader perempuan PDI Perjuangan ini bukan hasil kerja semalam. Ganjar menegaskan, mereka kader loyalis yang berjuang dari bawah dan bukan hasil comotan.

“Kita meraihnya dengan perjuangan sangat panjang,” tegas Ganjar disambut riuh tepukan tangan para hadirin.

Capaian ini tak lepas dari perjuangan Megawati mengawal lahirnya Undang-undang penghapusan kekerasan rumah tangga, undang-undang penempatan dan perlindungan tenaga kerja di luar negeri sampai undang-undang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang.

“Semua undang-undang itu lahir dalam rangka untuk menjaga harkat dan martabat perempuan. Termasuk pemantapan kaderisasi lewat program khusus pendidikan bagi kader perempuan. Waktu itu, kebetulan saya dapat tugas jadi pemateri dalam kursus kader perempuan di Ciawi Bogor,” katanya.

Semangat Megawati Inspirasi Ganjar Tunjuk Kepala Dinas Perempuan

Dari semangat Megawati, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terinspirasi hingga akhirnya mempercayakan delapan posisi kepala dinas dari 23 dinas yang ada di Jawa Tengah kepada perempuan.

“Selain sat set dan agak galak, perempuan itu sering punya sudut pandang dan cara yang berbeda saat menyelesaikan masalah. Jadi dengan kecerewetannya, mission accomplished,” ujarnya.

Ganjar melaporkan, angka stunting pada 2019 Jawa Tengah sama dengan Nasional, yakni sebesar 27 persen. Namun pada 2021-2022, stunting Jateng berhasil turun menjadi 20,9 persen, sementara nasional masih 24 persen. Selain itu, Ganjar juga berhasil menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

“Pada tahun 2013, di awal saya mendapat tugas dari Ibu Ketua Umum untuk menjadi Gubernur Jawa Tengah, angka kematian ibu mencapai 613 kasus sementara angka kematian bayi 5.481. Alhamdulillah pada tahun 2022 jumlah angka kematian ibu turun hingga mencapai 335 kasus dan angka kematian bayi turun menjadi 3.031 kasus,” paparnya.

Keberhasilan tersebut, kata Ganjar, dicapai dengan meluncurkan dua program andalan yakni Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng dan Jo Kawin Bocah.

“Nama programnya memang sengaja kami bikin unik, agar semua kalangan lebih aware dan lebih peduli terhadap ibu-ibu hamil. Sebisa mungkin kami membuat perempuan dan ibu-ibu di Jawa Tengah yang hamil itu merasa nyaman dan bahagia. Karena hal itu sangat mempengaruhi jabang bayinya, yang otomatis sangat mempengaruhi kualitas generasi penerus Bangsa Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, Ganjar juga melaporkan penanganan lingkungan di mana di Jawa Tengah ia melakukan penghijauan, penyelamatan lahan kritis, dan menyelamatkan mata air.

“Sejak tahun 2014 silam bersama bupati walikota di Jateng kita sudah menanam sebanyak 102 juta pohon. Dan alhamdulillah cara itu bisa menyelamatkan 251 ribu hektar lahan kritis di Jawa Tengah,” tandasnya.

Turut mendampingi Megawati, hadir Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Ketua Komisi III DPR RI sekaligus Ketua DPW PDIP Jateng Bambang ‘Pacul’ Wuryanto. Terlihat pula mantan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi bersama istri. Selain itu sejumlah kepala daerah di Jawa Tengah dari PDI Perjuangan juga hadir dalam pelantikan tersebut. (aris)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini