Profil Masjid Sheikh Zayed Gilingan Solo, Simbol Persahabatan UEA dan Indonesia

Masjid Sheikh Zayed Solo berada di Jalan A. Yani No.128, Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta yang diresmikan Presiden Jokowi, Senin (14/11/2022). ( foto kemenagri),

SOLO (sigijateng.id) —  Masjid besar dan megah, yakni Masjid Sheikh Zayed Solo telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyanm Senin (14/1/2022) pagi.

Masjid Sheikh Zayed Solo berada di Jalan A. Yani No.128, Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah, tepatnya tepatnya di bekas Depo Pertamina, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari. Masjid megah ini merupakan hadiah dari UEA kepada Indonesia.

Sebelum diresmikan, masjid itu telah menarik perhatian selama masa pembangunannya. Sebab, desainnya unik yang mirip dengan masjid yang ada di Abu Dhabi.

“Uda mirip di Abu Dhabi,” kata Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dalam unggahan di Twitter-nya yang turut menyertakan foto masjid megah itu.

Dikutip dari situs resmi Pemkot Solo, Masjid Sheikh Zayed di Solo dibangun dua lantai dengan luas bangunan utama masjid sekitar 8.000 meter.

Masjid Sheikh Zayed memiliki luas sekitar 8.000 meter persegi. Di dalam masjid ini terdapat ruang VIP, perpustakaan 20 meter persegi dan basement yang digunakan untuk tempat wudhu pria dan wanita.

Adapun arsitektur yang diusung dalam bangunannya dibuat mirip dengan Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA. Masjid Sheikh Zayed di Solo juga dirancang memiliki 4 menara dan 1 kubah utama.

Waskita Karya selaku kontaktor mengatakan masjid ini memiliki 82 kubah bergaya Maroko yang dihiasi batu pualam putih. Pada bagian lantai dan sebagian dinding Masjid Raya Sheikh Zayed dihiasi menggunakan marmer Italia. Bentuk pelataran masjid tersebut serupa dengan Masjid Badshahi di Kota Lahore, Pakistan, yang memiliki gaya Mughal.

Diinfokan, masjid ini merupakan hibah dari Putra Mahkota UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan untuk Presiden Jokowi. Masjid ini didirikan sebagai simbol persahabatan antara Indonesia dan UEA. Masjid ini didedikasikan terhadap seluruh umat Islam di Indonesia.

Kapasitas hingga 10 ribu orang

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengungkapkan bahwa masjid ini berdiri di lahan seluas 3,6 hektare. Teguh mengatakan masjid ini bisa menampung 10 ribu orang.

Masjid pemberian Pangeran UEA ini dibangun dengan anggaran sekitar Rp 300 miliar. Teguh menyebut selain untuk salat, masjid bernuansa putih dan emas itu juga bisa dimanfaatkan untuk pengajian dan wisata religi. Masjid Sheikh Zayed ini dapat dikunjungi masyarakat umum.

Masjid ini diharapkan menjadi salah satu mercusuar syiar Islam di Nusantara. Selain itu, Masjid Sheikh Zayed diharapkan menjadi simbol moderasi beragama dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia dan keadilan sosial.

Ke depannya, tak hanya menjadi tempat salat berjemaah, tetapi juga berfungsi menjadi pusat kegiatan dakwah, sosial dan pembinaan umat. Masjid Raya Sheikh Zayed ini mampu menampung hingga 10.000 jemaah.

Destinasi wisata religi

Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Mohammed Al Mazroui mengatakan Pemerintah UEA berupaya agar bangunan masjid di Solo itu mendekati dengan masjid aslinya di Abu Dhabi, UEA. Masjid ini bukan hanya dibangun sebagai simbol dan arsitektur yang megah saja melainkan diharapkan mampu menjadi destinasi wisata religi baik untuk warga Solo maupun luar kota. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming pun mengatakan pihaknya akan merapikan lingkungan sekitar masjid sehingga masjid itu nyaman untik dikunjungi. Rencananya akan dibangun juga Islamic Centre di sebelah Masjid Sheikh Zayed itu. (asz)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini