DPKS Dorong Grawis Tidak Berhenti Berinovasi Dalam Buka Lapangan Kerja

"Ketua DPKS Dr Drs Budiyanto SH, M.Hum dan Direktur Grawis Heny Yuliastuti SE, MSi meresmikan sebuah caffe. (Foto. Dok. Grawis)

SEMARANG (Sigi Jateng) –  Dewan Pendidikan Kota Semarang (DPKS) mendorong Graha Wisata Hotel School Semarang ( Grawis ) agar tidak berhenti untuk berinovasi dan berkreasi dalam upaya membuka lapangan kerja melalui berbagai program Pendidikan dan Pelatihan yang dikelolanya.

Ketua DPKS Dr Drs Budiyanto SH, M.Hum mengatakan dengan tetap berinovasi dan berkreasi itu, maka diharapkan mampu merubah tantangan  menjadi peluang , kemudian Peluang menjadi menghasilkan  uang  atau pendapatan.

“Pengelola  dan managemen Grawis jangan berhenti, jangan lelah  dan jangan menyerah tetapi harus selalu  berinovasi dan berkreasi dalam mengantarkan anak bangsa  untuk mendapatkan pendidikan dan ketrampilan yang berkualitas , kompeten dan berkarakter,” kata Budiyanto dalam  opening ceremony outlet Neda di kampus Grawis Jl KH Ahmad Dahlan no 23 Semarang beberapa waktu lalu.

Menurutnya, outlet Neda yang menyajikan berbagai jenis menu hidangan dan  makanan cepat saji ini harus dikelola secara profesional oleh sumberdaya manusia (SDM) yang berkompeten baik dari sisi Managemen  usaha maupun Pelayanan prima . 

Segmen pasar yang diincar, lanjutnya,  harus didekati dengan kualitas pelayanan prima atau service exelent, bersamaan dengan itu produk menu hidangan harus  banyak pilihan  yang ditawarkan dan memiliki keunggulan dan  kekhasan yang dapat menjadi andalan .

Budiyanto menyimpulkan bahwa pengembangan usaha  autlet pertama Neda /Ricebowl & Coffee yang dihadirkan ditengah-tengah kampus Grawis ini diharapkan memenuhi tiga aspek meliputi. Pertama  aspek pengelolaan yakni dikelola secara profesional dengan manajemen yang baik akan berpengaruh pada bagaimana usaha tersebut berjalan dengan baik dan sukses .

Dia menambahkan, karena itulah maka diperlukan standar operasional, prosedur (SOP), struktur organisasi dan evaluasi kinerja karyawan. Kedua, aspek produk yakni makanan dan minuman yang ditawarkan harus bervariasi, hygine, menjaga kebersihan dan kesehatan makanan. 

Sedangkan ketiga, ujarnya, aspek pelayanan yang sumber daya manusia (SDM)nya sudah mengantongi sertifikat dan dinyatakan kompeten oleh LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) di masing-masing bidang. 

“Selain itu  pelayanannya sesuai standar , keramah tamahan sangat penting sehingga pelayanan prima kepada Tamu diutamakan,” tuturnya.

Direktur Grawis Heny Yuliastuti SE, MSi, mengatakan Neda, nama outlet yang dibuka di kampus yang dipimpinnya itu  memiliki arti makan dalam bahasa Jawa, tetapi secara spesifikasi merupakan akronim dari tiga anaknya yang mengelolanya.

Menurutnya, Neda adalah singkatan dari tiga nama pengelola masing-masing  Naura, Edo dan Asifa, Grawis berencana akan melebarkan sayap usahanya dengan membuka outlet Neda di beberapa titik di kota Semarang.

“Kami optimis, dengan mengusung semboyan makanan sultan  merakyat, produk-produm Neda akan mampu menyedot kalangan kaum muda dalam menikmati kuliner di Semarang,” tuturnya.

Launching Neda ditandai dengan pengguntingan pita oleh ketua DPKS Dr Drs Budiyanto SH,M.Hum, Direktur Grawis Heny Yuliastuti SE, M.Si dan Kepala Dinascc Tenaga Kerja Semarang Dr  Sutrisno SKM, M.Hum Kes. (Mushonifin) 

Berita Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini