JAKARTA (sigijateng.id) – Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi menyambut peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-77 tahun 2022 mendapat apresiasi anggota DPD RI asal Jawa Tengah DR Abdul Kholik dengan sejumlah catatan. Salah satu catatan Abdul KHolik diantaranya terkait dengan prestasi swasembada beras yang disebutkan telah dicapai sejak tahun 2019.
”Prestasi tersebut memang membanggakan di tengah ancaman krisis pangan global. Indonesia dinilai memiliki ketahanan pangan yang kuat. Namun, di balik prestasi itu ada sejumlah masalah yang mengiringinya, yakni kesejahteraan petani yang masih tertinggal dari kelompok masyarakat lainnya. Swasembada beras tidak serta-merta meningkatkan pendapatan petani,” kata Abdul Kholik dalam keterangan tertulis, Selasa (16/8/2022).
Abdul Kholik yang merupakan anak petani di daerah Cilacap ini menambahkan, meski ada swasembada beras, setiap kali panen penghasilan petani tidak meningkat. Pasalnya harga gabah selalu jatuh di kala musim panen tiba. Sementara ongkos produksi gabah petani meningkat sehingga sedikit mendapat keuntungan dari hasil pertanian sawahnya.
”Kondisi ini membuat petani semakin tak bergairah. Profesi petani tetap tidak menarik bagi generasi muda. Ini persoalan bangsa ini,” kata dia.
”Artinya, ke depan swasembada beras akan terus berkurang. Ini apabila tidak dilakukan upaya yang signifikan meningkatkan harga gabah sehingga membuat petani untung. Seharusnya harga gabah bisa mengimbangi pendapat pegawai negeri sipil. Di situ baru anak muda akan tertarik menjadi petani,” tegasnya.
Jadi, di masa kini, lanjut Kholik, petani seakan seperti pepatah tikus mati di lumbung padi. Berasnya sangat banyak, tapi pendapatnnya rendah.
”Ini ironi di tengah prestasi swasembada beras,” katanya.
Dia berharap ke depan halini tidak terus terjadi. Nilai tukar komoditi beras sangat tidak imbang dengan nilai tukar komiditi lainnya.
“Ingat pahlawan swasembada beras adalah petani,” katanya. (aris)
Berita terbaru:
- Setelah PAN, Yoyok Sukawi Terima Surat Rekomendasi Pilwalkot dari PKB
- Mahasiswa KKL Magister Hukum USM Diterima Atase Pendidikan Kedubes Malaysia
- Yoyok Sukawi Dapat Rekomendasi dari PAN untuk Pilwalkot Semarang
- KIT Batang Resmi Beroperasi, Sudah Ada 18 Perusahaan dengan Nilai Investasi 14 Triliun
- Cerita Bahlil Mengenang Awal Mula Akan Bangun Kawasan Industri Raksasa di Batang, Tanpa Master Plan Cuma Modal Berani Saja!
