Waduh! Indonesia Masuk 10 Negara dengan Kematian Balita Tertinggi

Ilustrasi bayi baru lahir. Foto : Istimewa

Jakarta (Sigi Jateng) – Plt Dirjen Pencegahan, Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) penting mengingat Indonesia termasuk dalam 10 negara dengan jumlah kematian balita tertinggi pada 2015, dan 14% kematian balita di Indonesia karena pneumonia.

 “Dua sampai tiga balita meninggal tiap jam karena pneumonia. Ini ada beberapa hasil riset dan data-data menunjukkan imunisasi itu dapat mengendalikan pneumonia tentu di samping ASI dan gizi,” ucapnya pada Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi IX DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (22/11/2021).

Plt Dirjen Pencegahan, Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu. Foto : Istimewa

Oleh karena itu, Maxi menuturkan, upaya penanggulangan pneumonia selain promotif seperti deteksi dini, di sisi lain juga diimbangi dengan tindakan preventif yakni imunisasi seperti DPT Imunisasi DPT (difteri, pertusis dan tetanus), campak, Hib (haemophilus influenzae tipe B) dan PVC.

Maxi menyebutkan hingga saat ini sudah 77% negara sudah melaksanakan introduksi imunisasi PCV. “Saya kira Indonesia sudah masuk sebagai negara yang melakukan imunisasi PCV dan sudah ada surat edar dari BPOM juga untuk menggunakan vaksin PCV,” paparnya.

Adapun sasaran pemberian imunisasi PCV untuk seluruh bayi usia 2-3 bulan dan seluruh anak usia 12 bulan dengan tempat pelaksanaan imunisasi di posyandu, puskesmas pembantu, rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta, klinik, praktik mandiri maupun praktik bidan dan fasilitas lainnya yang dapat memberikan layanan imunisasi. (Dye)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini