SEMARANG (Sigi Jateng) – Empat puluh lapak pedagang kaki lima (PKL) di sekeliling Pasar Johar dibongkar paksa oleh Satpol PP Kota Semarang. Lapak PKL dibongkar berdiri di Sepanjang Jalan Inspeksi Damaran dan Jalan Depan Masjid Agung Semarang menuju Kanjengan. Dalam perobohan ini, petugas Satpol PP turut menyita partisi pendukung dagangan seperti tenda, meja, kursi, tratak dan lain lain.
Pembongkaran ini pun tak berjalan mulus sebab banyak pedagang yang protes dan bahkan ada wanita tua yang menangis. Namun Satpol PP tegas tetap membongkar lapak, tanpa ada kompromi.
Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto SH MM mengatakan pembongkaran dilakukan untuk mendukung berfungsinya pasar Johar yang telah selesai direnovasi. Pembongkaran dilakukan lantaran pedagang nekat berjualan padahal beberapa pekan sebelumnya sudah pernah ditertibkan.
“Tiga minggu yang lalu kita sudah tertibkan tempat ini. Tapi mereka malah jualan lagi. Akhirnya kita robohkan,” kata Fajar seusai pembongkaran, Rabu (3/11/2021).
Parahnya lagi, kata dia, tempat itu diperjualbelikan oleh oknum tak bertanggung jawab kepada warga yang ingin berdagang di wilayah itu
“Ini nanti akan saya Laporkan ke Polrestabes Semarang karena ada jual beli lahan. Saya pastikan ada yang jual beli lahan disini,” tegasnya
Pembongkaran ini kata dia, untuk mendukung pemfungsian pasar Johar bagi pedagang. Sebab, anggaran untuk perbaikan Pasar Johar menelan dana sekitar 800 miliar. Sehingga menurutnya, hal ini perlu didukung pedagang
“ibu-ibu pedagang ini memang susah diatur. Saya sudah cek empat kali kesini, selalu penuh,” jelas dia
Iapun mengingatkan para warga dan pedagang agar tak nekat kembali berdagang di wilayah itu. Sebab, pihaknya, tak segan bertindak lebih tegas lagi bila ada pelanggaran di kemudian hari
“Kalau bandel lagi, nanti dagangan saya angkut semua. Ini kawasan Akses menuju johar, harus steril dari pedagang. Mall dan kafe saja saya tertibkan, apalagi yang pedagang kecil gini,” tandas dia
Sementara itu, Muktiah (65) mengaku sedih dengan adanya pembongkaran lapak ini. Sebab, ia mengaku perlu uang untuk menyambung hidup
“Lha kalau barang diangkut, saya mau dapet apa? Saya berdagang kaki lima sudah sejak 34 tahun lalu. Saya dulu dijanjikan dapat lapak di Matahari, tapi masih nanti tahun 2022. Kan masih lama,” kata dia sembari menangis. (Mushonifin)
Baca Berita Lainnya
- Inilah 6 Enam Atlet Tenis Meja Jateng yang Dipersiapkan untuk PON XXI Aceh – Medan, Optimis Rebut 2 Emas
- Pemprov Jateng Beri Bantuan Keuangan Rp119,4 M untuk Jepara, Nana Sudjana: Gunakan dengan Optimal dan Transparan
- Gelar Silaturahmi Idul Fitri 1445 H, Dirut Semen Gresik Mengajak Perkokoh Sinergitas dan Kinerja yang Unggul
- Hadiri Peringatan Hari Jadi ke – 475 Jepara, Pj Gubernur Jateng Apresiasi Kinerja Pembangunan Pemkab Jepara
- Jelang Putusan MK Sengketa Pilpres, PDIP Jateng Ziarah ke Makam RA Kartini