Jakarta (Sigi Jateng) – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menerjunkan tim tenaga kesehatan dari Pusat Krisis Kesehatan untuk membantu warga terdampak bencana Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Widyawati menyebutkan, tim tenaga kesehatan dari Pusat Krisis Kesehatan dengan sigap langsung berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Tim Pusat Krisis Kesehatan dan BNPB sudah berangkat Sabtu (4/12/2021) pukul 21.00 WIB menuju Kabupaten Lumajang lewat darat,” kata Widyawati dalam keterangan pers, Selasa (7/2/2021).
Ia menyebutkan, Tim Pusat Krisis Kesehatan ini juga membawa logistik berupa obat-obatan inflamasi, inhaler, salep mata, tenda, masker kain, masker medis, masker N95, dan hand sanitizer untuk petugas dan para warga terdampak bencana. Selanjutnya logistik tersebut diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang untuk didistribusikan.
Sebelumnya, Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Eka Jusuf Singka menegaskan logistik kesehatan untuk korban erupsi Gunung Semeru aman dan sudah disalurkan.
Menurut Eka, aktivitas di bidang kesehatan untuk menangani korban dampak erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur (Jatim) sudah berlangsung sejak Sabtu (4/12/2021).
“Pagi tadi sudah masuk semua logistik-logistik yang dikirim dari Jakarta bersama-sama juga dari BNPB antara lain adalah alat-alat kesehatan yang bersifat dasar dan akan kami tindak lanjuti,” kata Eka pada konferensi pers tentang “Perkembangan Pasca-Erupsi Gunung Semeru” secara daring, Minggu (5/12/2021).
Dia menuturkan, logistik kesehatan akan berpusat di kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lumajang. Dengan demikian, rumah sakit atau puskesmas atau pelayanan kedaruratan di tenda-tenda darurat agar segera melakukan koordinasi di dinas kesehatan kabupaten/kota.
Adapun alat kesehatan mulai terdiri atas masker bedah, masker anak, masker kain, masker N95, tenda 1 unit, ventilator, regulator, tabung oksigen, penjernih air, kantong sampah medis, dan lainnya.
Selain logistitif dasar, Eka menyebutkan, Kemenkes telah melakukan koordinasi Dinkes Lumajang untuk kebutuhan sumber daya manusia tenaga kesehatan (SDM nakes) bagi 4 pos pengungsi di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo.
“Setiap pos pengungsi tersebut telah ada pos kesehatan dan sebanyak 77 orang yang berada di tenda pengungsi tersebut,” ucapnya.
Eka menuturkan, para nakes yang ditugaskan untuk akan bekerja secara shift dan pusat komando dilakukan oleh Kepala Dinkes Lumajang. (Dye)
Baca Berita Lainnya
- Tim PkM Prodi Akuntansi USM Beri Pelatihan Laporan Keuangan ke Peternak Kambing
- Peduli Perdamaian di Kalangan Pemuda Solo Raya, LKLK Gelar Festival Dolanan Tradisional
- Siapkan Atlet Dunia, Pengprov TI Jateng Gelar Liga Cadet Piala Rektor USM 2024
- Pilkada Grobogan, Dokter Totok Daftar sebagai Cabup di Tiga Partai, Apa Saja?
- Tim Pramadana Sujama USM Juara 1 Kompetisi Jembatan Nasional 2024