Polisi Lakukan Reka Ulang Perampokan Uang Setengah Miliar Rupiah di Jalan Krakatau Semarang

Reka ulang perampolan di Jl. Krakatau Semarang yang terjadi pada 18 Januari. (Dok.)

SEMARANG (Sigi Jateng) – Aksi perampokan karyawan penyaluran migas mitra PT. Pertamina direka ulang olah Satuan Residivis dan Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Semarang di Jl. Krakatau, Senin (25/1/2021).

Reka ulang perampolan di Jl. Krakatau Semarang yang terjadi pada 18 Januari. (Dok.)

AKBP Indra Mardiana, Kasat Reskrim Polrestabes Semarang mengatakan, dalam reka adegan perampokan uang sebanyak 563 juta rupiah untuk setoran penjualan mugas dari 3 SPBU itu, polisi menghadirkan 6 pelaku perampokan termasuk dalang di balik aksi nekat tersebut.

“Kami juga menghadirkan dalam dari peristiwa ini, yakni karyawan di perusahaan itu bernama Susanto,” ucap polisi akrab disala Indra ini.

Total ada 3O adegan yang diperagakan oleh para tersangka dan saksi. Diawali dengan kedatangan empat tersangka di dekat lokasi perampokan, tiba salah satu karyawan yang membawa uang tunai lebih dari setengah milar tersebut.

“Keempat tersangka melakukan aksi berbekal informasi dari Susanto yang hafal dengan jadwal pengambilan uang tersebut,” lanjut Indra.

Dalam reka ulang, diperagakan korban yang baru turun dari mobil langsung didekati dan ditodong senjata api. Tersangka yang lain kemudian merampas tas berisi uang tersebut.

“Sebelum kabur meninggalkan lokasi, para tersangka melepaskan tembakan untuk menakut-nakuti warga yang berdatangan,” pungkas Indra.

Tak butuh waktu lama bagi polisi untuk meringkus para tersangka perampokan yang terjadi 18 Januari itu. Para pelaku ditangkap tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang bersama Jatanras Polda Jateng. Mereka melakukan pengejaran hingga Jawa Barat dan baru melakukan penyergapan di Ciamis.

Polisi menyita 3 pucuk pistol rakitan dan uang hasil rampokan yang bel digunakan, dua unit sepeda motor dan satu unit mobil yang digunakan melarilan diri ke Ciamis usai beraksi.
Kasat Reskrim Polrestabes Semaramg AKBP Indra Mardiana mengungkapkan mengatakan, otak peristiwa ini yakni Susanto selama lima hari bersembunyi di kawasan Kalinyamat, Bandungan, Kabupaten Semarang. Susanto ditangkap di SPBU Ketileng Semarang saat hendak pulang ke rumah istri keduanya, Minggu (24/1/2021) malam.

Sebelumnya, anggota sempat melakukan penggerebekan di kedua rumah istrinya di Jalan Gajah Utara I, Gayamsari dan Blancir, Pedurungan Kota Semarang namun belum ketemu. Kemedian anggota melakukan pengintaian.

“Setelah kita gerebek di rumah kedua istrinya dan mengultimatum untuk segera menyerahkan diri, anggota melakukan pengintaian dan didapat informasi Susanto berada di SPBU Ketileng,” ungkap Indra Mardiana.

Sementara itu Susanto mengakui selama enam hari pelarianya, ia bersembunyi di kawasan Kalinyamat, Badungam, Kabupaten Semarang. Ia tidak tahu kalau Polisi sudah mendatangi kedua rumah istrinya di Jalan Gajah dan Blancir.

“Setelah mendapatkan pembagian uang, saya langsung bersembunyi di Bandungan dan menikmati uang tersebut dengan foya foya dan main perempuan,” ungkapnya.

Tangkapan layar CCTV saat peristiwa perampokam terjadi. (Dok.)

Dihadapan Polisi, Susanto nekat menjadi otak perampokan ini karena urusan ekonomi. Ia mengaku gaji sebagai sopir pengantar tabung LPG di kantornya tidak cukup untuk kebutuhan sehari hari. Apalagi ia harus menghidupi dua istri. (Mushonifin)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini