9 Buruh Tani Satu Desa Tersambar Petir Bersamaan, 4 Tewas di Tempat

Ilustrasi

DEMAK (SigiJateng) – Benar-benar tragis. Sebanyak sembilan warga Desa Ngaluran Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak tersambar petir saat memanen padi, Minggu (29/3/2020) siang. Dari jumlah itu, empat diantaranya tewas seketika.

Kepala Dusun Ngaluran, Abdul Muarif mengatakan, empat warga meninggal tersambar petir berasal dari Dukuh Ngaluran sebanyak tiga korban dan satu warga dari Dukuh Kalitekuk Desa Ngaluran. Peristiwa bermula saat mereka memanen padi. Jumlah mereka tidak hanya Sembilan orang, namun mencapai 40 orang.

“Peristiwa terjadi sekira pukul 12.00 WIB sebelum istirahat. Saat itu sedang mendung gelap dan baru mulai hujan,” jelas Abdul Muarif usai menyolatkan jenazah di Masjid Baitul Muttaqin Wal Karomah di Desa Ngaluran.

Menurutnya, di hamparan sawah tersebut tidak ada pepohonan, namun rombongan buruh tani tersebut berteduh di terpal untuk menaruh gilingan padi.

Ia menjelaskan, terdapat sembilan orang yang berteduh di bawah terpal tersebut. Empat di antaranya meninggal dunia, tiga warga mengalami luka berat, serta dua lainnya mengalami luka ringan.
“Sembilan orang yang ngasak di bawah tenda tersebut justeru tersambar petir. Sisanya yang berlarian selamat,” imbuhnya.

Adapun keempat yang meninggal yakni Sunirah (55) warga RT 05 RW 07 Desa Ngaluran, Sunikah (40) warga RT 05 RW 07 Desa Ngaluran, Supriyadi (35) warga RT 02 RW 06 Desa Ngaluran, dan Suyanto (45) warga RT 02 RW 04 Desa Ngaluran.

Selain itu juga terdapat dua korban luka berat, yang masing-masing adalah Sunoto (50) warga RT 02 RW 04 Desa Ngaluran, dan Sulastri (40) warga RT 04 RW 03 Desa Ngaluran. Kemudian korban luka ringan adalah Sulaedah (45) RT 04 RW 03 Desa Ngaluran, Sulasmi (57) warga RT 05 RW 07, dan Kartini (40) warga RT 05 RW 07 Desa Ngaluran. (Rara)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini