Penderita DBD Meningkat, 25 Anak Dirawat di RSUD Kota Semarang

Pasien Isnaini Hikmah saat dirawat di RSUD KRMT Wongsonegoro Ketileng Semarang ditemani kedua orangtuanya. ( foto SIGIJATENG.ID )

SIGIJATENG.ID , Semarang  – Peningkatan pasien  Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi di Rumah Sakit RSUD KRMT Wongsonegoro, Ketileng Semarang. Setelah sejumlah warga Sumurejo Gunungpati terjangkit demam berdarah dengue (DBD), kali ini giliran anak-anak di daerah perbatasan Kota Semarang seperti Demak, Grobogan dan Kudus harus dirawat di RS.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD KRMT Wongsonegoro, M Abdul Hakam, mengungkapkan lonjakan pasien anak yang terkena DBD cukup signifikan. Dari total jumlah pasien DBD 28, 25 diantaranya adalah anak-anak.

“DBD itu penyakit yang rentan membuat kekebalan tubuh anak-anak menurun. Sampai hari ini total pasien DBD yang dirawat di rumah sakit kami sudah ada 28 pasien. Tapi 25 pasien di antaranya merupakan anak-anak. Tiga orang lagi dewasa,” ujarnya, Senin (14/1/2019).

Hakam menambahkan, perubahan musim, dari kemarau ke musim penghujan akan berpengaruh terhadap penularan penyakir demam berdarah saat ini.

“Kalau melihat fenomenanya saat  sekarang mulai tinggi lagi. Karena ini penyakit musiman,” imbuhnya.

Pihaknya saat ini masih rutin memantau perkembangan pasien DBD secara kontinyu melalui aplikasi khusus yang tersambung dengan database layanan medis rumah sakitnya.

Saat ini, lanjutnya, rumah sakitnya kini sudah menyediakan sejumlah kasur di bangsal kelas satu sampai tiga untuk menampung para pasien. Ada pula 12 kasur yang disiapkan bagi pasien DBD kategori berat.

“Kami mengajak masyarakat untuk meningkatkan gaya hidup sehat terutama menggalakan kegiatan 3M sembari saling berupaya mengingatkan anggota keluarga agar tetap menjaga kebersihan rumah. Kita juga sudah menggencarkan pencegahan DBD dengan membekali unit dinas lingkungan Pemkot Semarang,” tukasnya.

Sedangkan salah satu pasien Isnaini Hikmah, masih menjalani perawatan di RSUD ditemani kedua orangtuanya di samping tempat tidurnya.

Munawir, ayahny mengaku anaknya sudah dirawat lima hari terakhir. “Gejalanya suhu badannya meninggi saat berada di salah satu ponpes wilayah Purwodadi. Setelah dibawa kemari, dia ternyata didiagnosa kena demam berdarah dan ada gejala usus buntu juga,” tutupnya. (Dian/Rizal)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini