Orang Tua Mencak-mencak, SMAN 4 Semarang Hanya Tampung Siswa Jarak 0,40 KM,

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat sidak PPDB SMAN 2019 di SMAN 4 Semarang, Rabu (3/7/2019)

SIGIJATENG.ID, Semarang – PPDB SMAN 2019 membuat emosi orang tua, utamanya bagi yang anaknya atau keluarganya gagal masuk SMAN yang diinginkannya. Beberapa orang tua di Semarang, Rabu (3/7/2019) menggeruduk SMAN 4 Semarang di kawasan Banyuman Semarang.

Mereka mencak-mencak karena anaknya atau keluarganya tersingkir dari daftar calon siswa SMAN 4 Semarang. Meski sempat beradu mulut dengan guru di SMAN tersebut. Saat kejadian, kebetulan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sedang melakukan sidak di tempat itu.

Salah satu warga yang ngamuk, yakni Turtiantoro. Warga Bangunharjo Barat Banyumanik ini telah mendaftarkan cucunya. Dia kecewa dan tampak emosi karena cucunya tersisih dari SMAN 4. Padahal jarak rumahnya dengan sekolah tidak lebih dari 1 km. 

“Kemarin cucu saya sudah masuk daftar. Tapi sekarang kok sudah tidak ada. Sistem ini merepotkan. Mau sekolah saja sulit,” nadanya dengan nada kesal.

Warga lain yang senasib, yakni Sukesi. Dia mendaftarkan anaknya juga nyolot karena anaknya juga tidak lolos. Bahkan dia membandingkan keruwetan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) sistem zonasi ini tidak ada bedanya dengan sengkarut SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) tahun lalu. 

“Kalau dikatakan miskin saya ini juga miskin. Lha terus mau disekolahkan di mana ini? (Sekolah) swasta mahal, tidak mampu saya, pak,” ucapnya. 

Seorang guru yang nampak terbata-bata menjelaskan tidak kuasa memberi penjelasan karena begitu memberi satu penjelasan, orangtua lain langsung menimpali. Melihat hal tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang tengah melakukan sidak proses PPDB itu langsung buka suara. Mula-mula Ganjar menanyakan nama dan alamat para orangtua. 

“Dari kemarin memang banyak yang protes soal SMAN 4 Semarang ini. Makanya pagi ini saya kemari. Yang harus bapak ibu ketahui, ternyata kan di sini pemukiman padat. Salah satu indikator penerimaan sistem ini memang jarak,” kata Ganjar. 

SMAN 4 Semarang berada di Kecamatan Banyumanik dikelilingi perumahan Gaharu yang padat penduduk. Ditambah pula beberapa perumahan di seberang sekolah. Di kawasan itu, selain SMAN 4 juga terdapat SMAN 9 Semarang.

Sampai saat ini total pendaftar lewat jalur zonasi sebanyak 238 siswa dengan jarak terjauh 0,40 km. Selain itu juga ada pendaftar jalur prestasi zonasi sebanyak 79. Untuk pendaftar prestasi luar zona ada 59 sementara yang pindah tugas sebanyak 20 siswa.

Ganjar akhirnya mengajak para orangtua masuk ruang pendaftaran, meminta mereka untuk duduk dan menghadap petugas pendaftaran. “Anak ibu mana? Sudah ngecek list siswa yang masih ada? Anak ibu masuk tidak?” kata Ganjar pada Sukesi. 

Ternyata anak Sukesi, sudah tersisih dari SMAN 4. Berdasarkan keterangan petugas PPDB di sekolah SMAN 4, kemungkinan aak Sukses bisa masuk SMAN 8, SMAN 13 dan SMAN 16 Semarang, lewat jalur prestasi dalam zona.

“Jalur prestasi ini silakan digunakan untuk mendaftar. Karena kita punya kuota sampai 35 persen. Dan ini satu-satunya provinsi yang memberi persentase tinggi pada siswa berprestasi,” kata Ganjar Pranowo. 

Kepada Turtiantoro, Ganjar mengatakan jika ternyata dengan zonasi dan prestasi masih tidak bisa menjangkau, dia menyilakan agar tidak ragu mendaftarkan anaknya di sekolah swasta. Ganjar bahkan mengatakan dulu dirinya juga sekolah di SMA swasta, itu karena dia pun dulu tidak diterima di SMA negeri.

 “Orangtua jangan medeni, menakut-nakuti. Mestinya mensupport anaknya. Tidak terlalu penting di mana sekolahnya, yang terpenting adalah saat dan setelah sekolah itu, mau belajar dan mau kuliah di mana. Makanya saya turun, ikut menjelaskan agar masyarakat tenang,” katanya. (aris)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini